BKKBN Kalsel

Rasa Penasaran Kepala BKKB RI Hasto Wardoyo Terjawab di Kabupaten Tapin

Kepala BKKBN RI, Dr (HC) dr Hasto Wardoyo mengunjungi Kampung KB di Desa Bitahan Baru dan upaya Pemkab Tapin turunkan stunting.

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/MUHAMMAD TABRI
Kepala BKKBN RI, Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, saat berkunjung ke Kampung KB Desa Bitahan Baru, Kecamatan Lok Paikat, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (16/5/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Tak sekedar senang dengan capaian Kabupaten Tapin yang mampu menekan penurunan stunting hingga 19 persen, rasa penasaran Kepala BKKBN RI, Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, pun terjawab saat berkunjung, Selasa (16/5/2023). 

"Saya penasaran. Dari 33,5 persen, Pemerintah Kabupaten Tapin bisa menekan menjadi 14,5 persen atau berkurang 19. Ini capaian tertinggi se-Indonesia tingkat untuk tingkat kabupaten," ungkapnya saat mengunjungi Kampung KB di Desa Bitahan Baru, Kecamatan Lok Paikat, Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Hasto pun mengakui pencapaian ini luar biasa, di balik getolnya Pemkab Tapin dalam merangkul sejumlah pihak untuk bersama-sama menekan angka stunting hingga mencapai angka fantastis.

Ia tak menampik, upaya di tingkat kabupaten sangatlah sulit dalam penurunan yang signifikan, karena kondisi kabupaten terbilang sulit dalam berbagai hal, seperti keterbatasan akses hingga tidak lengkapnya kebutuhan. 

Kepala BKKBN RI, Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, melihat Mobil Kunjungi dan Layani Ibu Setelah Bersalin (MOJANG Bastari) di Kampung KB Desa Bitahan Baru, Kecamatan Lok Paikat, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (16/5/2023).
Kepala BKKBN RI, Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, melihat Mobil Kunjungi dan Layani Ibu Setelah Bersalin (MOJANG Bastari) di Kampung KB Desa Bitahan Baru, Kecamatan Lok Paikat, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (16/5/2023). (BANJARMASINPOST.CO.ID/MUHAMMAD TABRI)

"Tapi, Pemerintah Kabupaten Tapin dapat melakukan ini. Kami perlu berguru kepada Bupati Arifin Arpan," tegasnya. 

Didampingi Kepala BKKBN Kalsel, Ramlan, Hasto pun menilai apa yang diarahkan Presiden dengan sama-sama terlibat dalam percepatan penurunan stunting itu nyata dilalukan di sini. 

Karena setidaknya ada 16 perusahaan yang terlibat dalam pemberian asupan gizi secara spesifik maupun intervensi sensitif. 

Adapun mengenai Desa Bitahan Baru yang berhasil menjadi yang terbaik se-Kalsel, ia juga setuju. 

Kepala BKKBN RI, Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, bersama Bupati Tapin, HM Arifin Arpan, melihat kolam ikan di Kampung KB Desa Bitahan Baru, Kecamatan Lok Paikat, Selasa (16/5/2023).
Kepala BKKBN RI, Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, bersama Bupati Tapin, HM Arifin Arpan, melihat kolam ikan di Kampung KB Desa Bitahan Baru, Kecamatan Lok Paikat, Selasa (16/5/2023). (BANJARMASINPOST.CO.ID/MUHAMMAD TABRI)

"Kampung KB ini unik. Sebab, dari hulu seperti kesiapan pangan hingga hilir berupa peternakan dan pembelajaran Bahasa Inggris ada di desa ini," terangnya. 

Selain itu, kelengkapan sejumlah program baru juga hadir di sini, yaitu Dapur Sehat Hadapi Stunting (DASHAT) dan Mobil Kunjungi dan Layani Ibu Setelah Bersalin (MOJANG Bastari). 

"Saya setuju desa ini menjadi jawaranya di tingkat Provinsi Kalsel. Semoga bisa menjadi yang terbaik di tingkat nasional," tutup Hasto. 

Sementara itu, Bupati Tapin HM Arifin Arpan akan terus berupaya meningkatkan kinerja dan kerja sama agar angka stunting yang saat ini masih di angka 14,5 bisa terus ditekan. 

Kepala BKKBN RI, Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, dialog dengan warga di Dapur Sehat Hadapi Stunting (DASHAT) di Kampung KB Desa Bitahan Baru, Kecamatan Lok Paikat, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (16/5/2023).
Kepala BKKBN RI, Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, dialog dengan warga di Dapur Sehat Hadapi Stunting (DASHAT) di Kampung KB Desa Bitahan Baru, Kecamatan Lok Paikat, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (16/5/2023). (BANJARMASINPOST.CO.ID/MUHAMMAD TABRI)

"Memang, untuk zero stunting, sulit. Tapi kami akan terus upayakan hingga turun semaksimal mungkin," pungkasnya. (AOL/*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved