Berita Tanahlaut

Perokok Diminta Injak Puntung, Tala Dilanda Dua Karhutla Sehari

pi berkobar melumat dua lahan bondong (tidur) di Kecamatan Tambangulang Kabupaten Tanahlaut (Tala) yakni di Bingkulu dan Gunungraja

Editor: Hari Widodo
Esty Wulandari untuk BPost
PETUGAS berjibaku memadamkan kobaran api yang melumat lahan bondong (lahan tidur) di Bingkulu dan Gunungraja, Sabtu (27/5/2025) siang. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Selatan mulai nyata. Api berkobar melumat dua lahan bondong (tidur) di Kecamatan Tambangulang Kabupaten Tanahlaut (Tala).

Berdasar data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tala, Minggu (28/5), sekitar sembilan hektare hangus.Empat hektare di Desa Bingkulu dan lima hektere di Desa Gunungraja.

Api membakar dua lokasi tersebut pada Sabtu (27/5). Pertama di Desa Bingkulu sekitar pukul 12.00 Wita hingga 15.30 Wita. Lalu pada pukul 15.30-18.00 Wita, api berkobar di Gunungraja.

Lahan berupa purun, dan semak belukar. Kobaran api di dua tempat tersebut berhasil dipadamkan petugas BPBD, Satpol PP dan Damkar serta Manggala Agni Tala. Sedangkan pemadaman di Gunungraja juga melibatkan anggota Babinsa dan Polsek Tambangulang, BPK swasta dan masyarakat setempat.

Baca juga: Karhutla Kalsel, Lahan Tidur di Guntung Manggis Kota Banjarbaru Terbakar

Baca juga: BMKG Prediksi Kemarau Kering di 2023, Kemendagri Wanti-wanti Kepala Daerah : Tanggulangi Karhutla

Kepala Pelaksana BPBD Tala H Sahrudin menerangkan pada Sabtu terdeteksi sebanyak 30 titik panas di Tala. Hotspot tersebar di tiga kecamatan yakni Pelaihari, Kurau dan Tambangulang.

Sebarannya yakni di Desa Ujungbatu, Tungkaran (Pelaihari), Bingkulu (Tambangulang), dan Raden (Kurau). Titik panas didominasi di wilayah Desa Bingkulu (18 titik panas) dan Ujungbatu (10 titik panas).

Sahrudin pun mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya api. "Hindari hal-hal yang dapat memicu munculnya api seperti puntung rokok dan obat nyamuk ketika sedang berada di lahan," sebut Sahrudin.

Sebelum membuang puntung rokok, sebutnya, lebih dulu harus dimatikan seperti dibasahi atau diinjak. Begitu pula dengan obat nyamuk, harus dipastikan benar-benar tak ada lagi bara merah.

BPBD juga terus bersiaga. Selain personel, BPBD menyiagakan semua perlengkapan penunjang dalam keadaan siap dimobilisasi ke lapangan.

Pantauan di lapangan, lahan kosong di Gunungraja berada di kanan kiri Jalan A Yani. Sekitar jalan nasional tersebut memang terlihat kering. Tempat ini menjadi langganan kebakaran lahan pada musim kemarau panjang.

Pada 15 Mei lalu juga terjadi kebakaran lahan di kawasan Jalan Teluk Paku, Desa Batibati, Kecamatan Batibati. Luasan area lahan yang terbakar sekitar setengah hektare.

"Mudahan jangan sampai terjadi kabut asap seperti saat kemarau panjang beberapa tahun lalu," ucap Intan Sekarwangi.
Warga Angsau Pelaihari ini mengaku rentan terhadap asap sehingga mudah membuat kesehatannya drop.

Baca juga: BPBD Kalsel Siaga Karhutla, 12 Hektare Lahan Tidur di Banjarbaru Terbakar Sejak April 2023.

"Beberapa tahun lalu kan lumayan parah kabut asapnya mulai di wilayah Kecamatan Batibati hingga Gambut. Bernapas tidak enak sekali," katanya.

Apalagi pekerja swasta ini kerap bepergian ke Banjarmasin maupun Banjarbaru untuk berbelanja barang. (roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Pahlawan Prisma

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved