Idul Adha 2023

Pasaran Sapi Limosin Masih Lesu, Peternak di Tanahlaut Ini Menduga Banyak Pasokan dari Luar Pulau 

Pasaran sapi berbadan besar seperti limosin, simental, dan brahman di Pasar Hewan Pelaihari masih sepi

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani
AHMAD MAJID memperlihatkan sapi limosinnya (warna cokelat) di Pasar Hewan Pelaihari, Senin (12/6/2023) siang. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Berbeda dengan sapi berbadan sedang jenis Bali yang harganya saat ini mulai menanjak, kondisi sebaliknya menyelubungi pasaran sapi berbadan besar.

Penuturan sejumlah peternak sapi di Pasar Hewan Pelaihari, Senin (12/6/2023), pasaran sapi berbadan besar seperti limosin, simental, dan brahman masih stagnan. Bahkan tergolong lesu jika dibanding tahun lalu.

Karena itu mereka memilih masih menahan sapinya karena kondisi di lapangan tak sesuai ekspektasi.

"Ini tadi sapi limosin saya cuma ditawar Rp 31 juta. Padahal tahun lalu sampai Rp 35 juta," ucap Abdul Majid.

Baca juga: Dekati Hari Raya Iduladha 2023, Harga Jual Sapi Bali Mulai Menanjak Jadi Segini

Baca juga: 4.500 Sapi Masuk Kalsel Jelang Iduladha 2023, Disnak Tala Cek Sapi di Tiga Pintu

Pada hari pasar hari ini, warga Desa Sumbermulya Kecamatan Pelaihari ini membawa empat ekor sapi ke Pasar Hewan Pelaihari di Kelurahan Saranghalang.

Ia menggunakan satu unit pikap untuk mengangkut ternak sapinya itu. Sekali angkut hanya muat dua ekor sehingga harus dua kali angkut.

Keempat sapi yang ia bawa jenis limosin, semuanya di atas dua tahun usianya. Salah satunya saat ia timbang di Pasar Hewan setempat berbobot 544 kilogram.

Dengan bobot tersebut, paparnya, daging murninya sekitar 181 kilogram. Rumusnya yakni bobot sapi hidup dibagi tiga. Dengan harga daging sapi saat ini sekitar Rp 150 ribu per kilogramnya, artinya untuk dagingnya saja setara Rp 27,2 juta.

"Itu belum yang bagian lain-lainnya, ada kaki, kepala, kulit, dan lainnya," sebut Majid.

Karena itu dirinya memilih belum melepas sapinya karena penawaran dari pembeli masih rendah. Ia berharap harga limosin bisa naik setidaknya sama seperti tahun lalu.

Saat ini dirinya masih ada sekitar 15 ekor sapi berbadan besar di kandang di belakang samping kiri rumahnya di kawasan tepi jalan A Yani Desa Sumbermulya.

Bagi pembeli yang ingin melihat sapinya, ia persilakan datang langsung ke kandangnya. Dengan begitu dapat melihat dari dekat kondisi ternaknya.

Baca juga: Viral Belasan Sapi Terkapar di Pinggir Jalan Tol Ngawi-Solo, Alami Insiden Hingga Terguling

Mengenai rendahnya penawaran sapi limosin, Majid menduga dipicu banyaknya sapi berbadan besar dari luar pulau ke Kalsel. Termasuk ke Tala.

"Kabarnya kan sedang banyak daging sapi dari luar pulau yang masuk ke Tala. Jadi, ya pasti ada pengaruhnya," tandas Majid.

(Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved