Berita Kabupaten Banjar

Distan Pinjamkan Pompa, Sawah di Kabupaten Banjar Kalsel Mulai Kekeringan

Sebagian lahan di Kabupaten Banjar mengalami kemunduran masa tanam seperti tahun-tahun sebelumnya karena cuaca sudah berubah menjadi kemarau kering.

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/NURHOLIS HUDA
Petani menunjukkan pertanian atau lahan sawahnya yang mulai kekurangan air di Desa Pekauman Ulu, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (26/6/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Jika musim hujan kebanjiran, bila kemarau kekeringan.

Kekurangan air mulai dialami petani di Desa Tambak Anyar Ulu, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Kondisi ini juga menyebabkan musim tanam tertunda.

“Musim tanam molor dari seharusnya rampung pada April- Mei menjadi Juni-Juli. Otomatis panennya juga akan tertunda. Diperkirakan panen November atau Desember bertepatan dengan datangnya musim hujan,” kata Jakfar yang juga Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tambak Jaya, Senin (26/6/2023).

Dijelaskannya, cuaca sangat berpengaruh terutama pada saat awal musim tanam.

Baca juga: Jelang Idul Adha 2023, DKP3 Balangan Periksa Sapi Kurban di Kandang Penggemukan di Desa Kalahiyang

Baca juga: Rumah dan Kadang Ternak di Landasan Ulin Banjarbaru Terbakar, Lima Ekor Kambing Mati Terpanggang

“Pembibitan terkendala banjir yang lebih lama dari biasa. Seandainya pun dapat menyemai, karena banjir berkepanjangan kami tidak dapat memindahkan bibit ke lahan,” kata dia.

Setelah kelebihan air, kini persawahan justru kekurangan air terutama lahan dangkal (watun satu).

Adapun upaya yang dapat dilakukan yakni memompa air.

“Itupun masih terkendala pasokan air. Karena wilayah kami tidak memiliki embung atau penampung air yang memadai. Kami hanya mengandalkan sungai kecil yang masih ada airnya,“ kata dia.

Dalam keadaan kekurangan air, lanjut Jakfar, kemungkinan hasil tanamnya tidak maksimal bahkan rawan puso alias gagal panen.

Baca juga: Kalsel Darurat Karhutla, BMKG Prediksi Musim Kemarau Bisa Sampai September

Baca juga: Hidup Membujang, Pria di Desa Tantaringin Tabalong Kalsel Ditemukan Jadi Mayat di Rumah

“Hal itu karena bulir padi yang saat ini mulai muncul tidak akan bisa terisi,“ jelasnya.

Adapun untuk watun dua atau daerah yang dalam air, sepertinya aman saja.

“Hanya yang dikhawatirkan musim panen karena sudah mulai musim hujan. Hujan mungkin mengurangi efektivitas kegiatan pasca-panen,” jelas Jakfar.

Kepala Seksi Pengembangan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Banjar, Gusti Rahmatullah, menjelaskan, kondisi pertanian saat ini bervariasi.

“Untuk sentra padi di daerah pasang surut seperti di Aluhaluh, Beruntung Baru, Gambut dan Tatah Makmur, sedang memasuki masa tanam sampai dengan masa vegetatif. Untuk sentra padi di daerah rawa lebak seperti Martapura Barat, Martapura Timur, Sungai Tabuk dan Astambul dalam masa tanam,“ urainya.

Baca juga: Antisipasi Karhutla, PT TBM Gelar Apel Kesiapsiagaan Pantau Titik Api hingga Radius 3 km

Baca juga: Kejari Banjarbaru Eksekusi Pembayaran Uang Pengganti Korupsi Dana Hibah KONI Banjarbaru 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved