Berita Kabupaten Banjar

Distan Pinjamkan Pompa, Sawah di Kabupaten Banjar Kalsel Mulai Kekeringan

Sebagian lahan di Kabupaten Banjar mengalami kemunduran masa tanam seperti tahun-tahun sebelumnya karena cuaca sudah berubah menjadi kemarau kering.

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/NURHOLIS HUDA
Petani menunjukkan pertanian atau lahan sawahnya yang mulai kekurangan air di Desa Pekauman Ulu, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (26/6/2023). 

Sebagian lahan mengalami kemunduran masa tanam seperti tahun-tahun sebelumnya karena cuaca sudah berubah menjadi kemarau kering. Bukan kemarau basah seperti yang terjadi tiga tahun belakangan.

Cuaca buruk yang dikhawatirkan adalah kemarau panjang (kekeringan) sebagai dampak dari el nino.

Dinas Pertanian, kata Gusti Rahmat, sudah melakukan antisipasi dengan melakukan “imbauan waspada kekeringan” kepada petani melalui penyuluh lapangan yang ada di masing-masing kecamatan.

“Selain itu dinas pertanian melalui UPTD menyiapkan mesin pompa air yang sewaktu-waktu bisa dipinjam oleh petani apabila diperlukan untuk melakukan pengairan,” sebutnya.

Dijelaskannya, Banjar untuk sektor pertanian didominasi oleh lahan rawa dimana varietas yang ditanam hampir 80 persen lokal. Beberapa varietas tahan terhadap kekeringan tetapi tidak pada kering ekstrem.

Lahan pertanian yang retak-retak di Lokserapang, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (6/6/2023).
Lahan pertanian yang retak-retak di Lokserapang, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (6/6/2023). (BANJARMASINPOST.CO.ID/ROY)

“Karena itu dinas pertanian juga intensif memberikan bantuan benih unggul dengan umur rendah. Ini agar padi bisa dipanen lebih cepat untuk menghindari kemarau panjang, “ jelasnya.

Selain benih, ada bantuan saprodi, bantuan pompa air, bantuan pengelolaan air bekerja sama dengan dinas PUPR (terkait irigasi teknis maupun irigasi rawa).

Dibeberkannya, soal data lahan pertanian di Kabupaten Banjar sesuai data luas baku sawah adalah 42.006 hektare. Dengan produktivitas 3,4 ton per hektare.

“Dengan kondisi cuaca saat ini lahan rawa lebak mempunyai potensi untuk bisa bertambah luasan tanamnya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,“ jelas Gusti Rahmat.

Adapun dengan bertambahnya luasan tanam, lanjut Gusti Rahmat, maka diharapkan produksi padi akan meningkat.

Baca juga: Bongkar Sindikat TPPO, Polres Tabalong Amanka Lima Tersangka

Baca juga: Satpol PP Tanahlaut Angkut Meja Hingga Peti PKL Buah di Kawasan Perkantoran

“Pada tahun-tahun sebelumnya dengan efek dari La Nina (curah hujan tinggi) lahan rawa lebak tidak bisa optimal di tanami terutama lahan rawa lebak dalam (lahan petani terendam sepanjang tahun),“ jelasnya.

Solusi jangka pendek, lanjutnya, adalah memberikan petani bantuan langsung berupa saprodi, benih yang umur pendek serta pinjam pakai pompa air untuk mengatasi kekeringan.

“Untuk solusi jangka panjang, maka programnya adalah bekerjasama dengan dinas PUPR dan BWS Kalimantan 2 guna pengairan air irigasi ke sawah, “ pungkas dia.

(Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved