Ekonomi dan Bisnis

Puluhan Penjual Jagung Rebus di Pandahahan Harapkan Proyek Jembatan Sei Maluka Kalsel Cepat Rampung

Puluhan penjual jagung rebus di Desa Pandahan, Kabupaten Tala, setop usaha sejak dimulainya proyek perbaikan Jembatan Sei Maluka, Kalsel.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/ROY
Penjual jagung rebus, Nurmawati, duduk di depan teras rumahnya di tepi Jalan Trans Kalimantan Selatan, dekat Jembatan Sei Maluka yang ditutup karena sedang diperbaki, Desa Pandahan, Kecamatan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (10/7/2023). Dia terpaksa berhenti dari usahanya ini sejak jembatan itu diperbaiki dan karenanya berharap proyek cepat selesai. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Kalangan pelaku usaha kuliner jagung rebus di Desa Pandahan, Kecamatan Batibati, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), berharap perbaikan jembatan setempat cepat selesai.

Pasalnya, selama pekerjaan tersebut berlangsung, pendapatan mereka turun drastis. Jumlah pedagang jagung rebus di sini mencapai puluhan orang.

Sebabnya, jembatan tersebut berada tepat di jalur Jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan banyak daerah.

Rinciannya, yakni Kota Banjarmasin dan sekitarnya dengan 3 kabupaten dan 1 provinsi tetangga, yakni Kabupaten Tala, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kabupaten Kotabaru dan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Jembatan diperbaiki, lalu ditutup total, sehingga arus lalu lintas dialihkan ke Jalan Mistar Cokrokusmo wilayah Kecamatan Kota Banjarbaru untuk, menuju ke Kota Banjarmasin atau ke arah hulu sungai.

Baca juga: Harga BBM Terbaru di SPBU Pertamina Senin 10 Juli 2023, Pertamax Turbo Naik, Cek Harga Pertalite

Penuturan kalangan penjual  jagung rebus setempat, Senin (10/7/2023), pembeli atau pelanggan mereka adalah para pelintas jalan.

Karenanya, ketika jalur ditutup dan kendaraan dialihkan ke jalur lain, maka secara langsung berdampak terhadap usaha mereka.

"Pembeli jagung rebus adalah orang-orang yang lewat, rombongan yang naik bus, naik mobil atau yang naik motor. Lewat sambil singgah membeli jagung rebus kami," tutur Nurmawati, seorang penjual jagung rebus di Desa Pandahan, Kabupaten Tala.

Dikatakannya, warga di kampungnya hampir tidak ada yang membeli jagung rebus. Itu sebabnya ketika jembatan di kampungnya ditutup, maka pihaknya juga turut tutup atau istirahat berjualan jagung rebus.

Ia menambahkan, penjual jagung rebus di kampungnya terkonsentrasi di wilayah RT 3 dan 2. Namun yang aktif atau tiap hari berjualan, yakni di lingkungan RT 3 dekat Jembatan Sei Maluka yang sedang diperbaiki  ini.

Baca juga: Promo Indomaret Senijn 10 Juli 2023, Mie Sedaap Soto Rp 12.300/ 5, Morinaga Chill Go Cuma Rp 4.500

Baca juga: Promo Alfamart Senin 10 Juli 2023, Sariwangi Rp 10.500, Quaker Rp 11.500, Produk Gratisan Masih Ada

Menurut Nurmawati, tutup usaha jualan jagung rebus sejak Senin lalu atau sehari sebelum jadwal penutupan Jembatan Sei Maluka pada 4 Juli 2023.

"Kemarin itu, kata anak saya, lebih baik tutup lebih awal supaya tidak merugi," tandasnya.

Ia berharap perbaikan jembatan tersebut cepat selesai. Dengan begitu, tidak terlalu lama tutup usaha, sehingga dapat kembali mencari nafkah dari berjualan jagung rebus.

Hasil usaha, dikatakannya, cukup lumayan. Apalagi pada momen libur panjang seperti pada saat Hari Raya Idhuladha 1444 Hijriyah yang lalu yang berbarengan dengan libur sekolah.

"Kalau 100 biji saja, ya habislah, kalau pas musi liburan. Harga sebiji jagung rebus Rp 4 ribu," sebut Nurmawati.

Baca juga: Penggalang Dana Sumbangan Tempat Ibadah Rentan Alami Kecelakaan, Polres Batola Beri Imbauan

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved