Berita Tanahlaut

Meski Fisik Lemah, Warga Tak Mampu di Telagalangsat Kabupaten Tala Ini Tetap Aktif Bertani

Dua rumah warga di Desa Telagalangsat Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut masuk program TMMD ke-117 Kodim 1009/Tanahlaut (TLa) untuk diperbaiki.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/ROY
Prajurit TNI mengecek dinding rumah Sandi Wirya yang telah lapuk di Desa Telagalangsat, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan. Saat ini, rumah eks transmigran ini dibedah melalui program TMMD ke-117 Kodim/TLa. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Usia yang telah cukup lanjut tak lantas membuat semangat Sandi Wirya menurun menapaki sisa waktu kehidupannya.

Sebaliknya, warga RT 9 RW 3 Desa Telagalangsat, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), ini tetap aktif beraktivitas

Hampir tiap hari lelaki kelahiran 1952 atau kini telah berusia 71 tahun ini pergi ke ladangnya. Jaraknya sekitar 300 meter dari rumah kayunya.

Penuturan warga setempat, Selasa (11/7/2023), Sandi masih cukup sehat meski telah berusia senja. Lebih dari itu juga tetap rajin bekerja di kebun.

Baca juga: KPU Verifikasi Berkas Perbaikan, Puluhan Bacaleg di Kalsel Sudah Berguguran Sebelum Pemilu 2024

Baca juga: Paman Birin Buka Kemah Bela Negara 2023 di Kiram Park

Sandi adalah salah satu transmigran setempat yang datang ke Telagalangsat puluhan tahun silam, 1994. Bapak enam orang anak dan beberapa cucu ini berasal dari Kebumen, Jawa Tengah.

Letak kebun Sandi berada di belakang rumah anak sulungnya, Siti Robingah. Rumah Siti berseberangan jalan dengan rumah orangtuanya.

Di belakang rumah Siti ada kebun karet yang dikelola sang ayah (Sandi). Selain itu, lansia ini juga bercocok tanam sayuran dan palawija di area belakang kebun karet.

"Hari-hari ya ke kebun, namanya juga petani," ucap Sandi.

Baca juga: Jagal Ganteng Syariah Kabupaten Tabalong Bantu Sembelih 348 Hewan Kurban, Bikin Daging Tak Berbau

Baca juga: Pencuri Motor di Banjarmasin Berhasil Diringkus, Polisi : Pelaku Pernah Tinggal dengan Korban

Baca juga: Sidang Dugaan Korupsi Bendungan Tapin, Saksi Sebut Pembakal Minta 50 Persen Uang Hasil Ganti Rugi

Ia bersyukur karena kondisi kesehatannya tetap terjaga sehingga dirinya masih dapat bertani/berkebun untuk menyambung hidup.

Meski rajin bertani/berkebun, namun ekonomi Sandi pas-pasan. Bahkan hingga kini ia belum mampu merehab rumah kayunya yang masih asli peninggalan rumah transmigrasi.

Maklum beban hidup yang dipikulnya memang tak ringan dengan enam orang anak. Kondisi rumahnya pun reot, dinding kayu mulai lapuk dan atap juga tak sepenuhnya tertutup rapat.

Karena itu Sandi mengaku sangat senang ketika rumahnya dipilih menjadi salah satu sasaran program bedah rumah pada kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-117 Kodim 1009/Tanahlaut (TLa) tahun ini.

Baca juga: Pembangunan Hotel and Resort Takisung Dikabarkan Belum Kantongi Izin, Begini Penjelasan DPMPTSP

Baca juga: Komplain Zonasi yang Dinilai Tak Transparan, Keluarga Pendaftar Datangi Sekolah Favorit di Pelaihari

"Saya sangat senang dan berterimakasih," ucapnya.

Saat Senin kemarin, personel Kodim 1009/TLa memulai bedah rumah Sandi, dibantu masyarakat. Mereka bergotong-royong merehab total rumah tua tersebut.

Menurut Dandim 1009/TLa Letkol (Inf) Indar Irawan, ada dua rumah warga di Telagalangsat yang dibedah pada kegiatan TMMD ke-117 saat ini.

Satu sasaran lainnya adalah rumah Mulyadi yang juga berada di lingkungan RT 9 RW 3 Desa Telagalangsat Tala. Lelaki berusia 74 tahun ini juga aktif bertani pada usia senjanya.

Sandi Wirya (berpeci) senang dan turut membantu anggota Kodim 1009/TLa menurunkan material untuk bedah rumahnya di Desa Telagalangsat, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan. beberapa hari lalu.
Sandi Wirya (berpeci) senang dan turut membantu anggota Kodim 1009/TLa menurunkan material untuk bedah rumahnya di Desa Telagalangsat, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan. beberapa hari lalu. (BANJARMASINPOST.CO.ID/ROY)

Bedanya, Mulyadi tinggal sebatangkara sejak dua tahun lalu, menyusul meninggalnya sang istri. Sedangkan Sandi Wirya tinggal bersama seorang anaknya, yakni Tri Muhaini (Eni) dan Toni.

Bedah rumah tersebut ditargetkan tuntas dilaksanakan pada rentang waktu 21 hari atau paling lambat satu bulan. Namun juga tergantung kondisi cuaca.

(Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved