Berita Kotabaru

Debit Air Baku Turun Akibat Cuaca Panas, PDAM Kotabaru Siapkan Sistem Rekayasa Distribusi

Cuaca panas yang terjadi saat ini mulai berdampak terhadap debit air baku PDAM Kotabaru. Yang berpotensi mempengaruhi distribusi air ke pelanggan

Penulis: Herliansyah | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Dok
Debit air di embung Tirawan untuk saat ini masih aman. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Lebih sepekan hujan tidak mengguyur wilayah Kotabaru berpotensi gangguan kelancaran distribusi air bersih ke pelanggaran berjumlah lebih 15 ribu di wilayah Kecamatan Pulaulaut Utara dan Pulaulaut Sigam.

Potensi gangguan kelancaran pelayanan air bersih, akibat cuaca panas beberapa Dam atau intake PDAM mengalami penurunan debit air baku. Kondisi normal 24 liter perdetik, sekarang hanya sekitar 17 liter perdetik.

Hal itu disampaikan Humas PDAM Kotabaru Syarwani. Kecuali dua embung yakni embung Tirawan dan Gunung Ulin masing-masing kapasitas 25 ribu m⊃3; kondisi masih aman.

Mengingat adanya penurunan stok air baku pada Dam-Dam kecil, pihaknya mulai berbenah untuk menghadapi musim kemarau yang diperkirakan terjadi di bulan Agustus mendatang.

Baca juga: Distribusi PDAM Kotabaru Sering Macet, Warga Sigam Ini Terpaksa Keluar Uang untuk Beli Air Bersih

Baca juga: PDAM Kotabaru Punya Tim URC, Bergerak Cepat Tanggapi Gangguan Distribusi Air ke Pelanggan

Baca juga: Oknum PNS Pemerintah Kabupaten Kotabaru Ditangkap Polisi, 2 Paket Sabu Diamankan

Mulai hari ini, lanjut Syarwani, pihaknya melakukan rekayasa distribusi sehingga pelayanan ke masyarakat tetap lancar. Harapan musim kemarau tidak begitu berdampak parah kepada masyarakat.

Selain itu mengoptimalkan pemanfaatan intake di Sebelimbingan menambah ketersediaan air baku.

"Penurunan debit air memang, tapi kami tetap mengupayakan semaksimal mungkin pelayanan kepada masyarakat tetap terjamin," kata Syarwani kepada Banjarmasinpost.co.id, Senin (31/7/2023).

Walau harus tetap dilakukan rekayasa distribusi, beberala wilayah yang mungkin akan terjadwal pengalirannya, namun dengan melihat stok air baku.

"Walau terjadwal, tapi kami tetap mengupayakan lancar ke pelanggan," terangnya.

Mulai sekarang akan dihitung berapa stok air baku perhari dan kebutuhan pelanggan perharinya. "Contoh, oh di wilayah Stagen stok airnya lebih misalnya nah, itu akan kami salurkan ke wilayah lain," jelasnya.

Dengan harapan sistem (rekayasa) ini distribusi air ke masyarakat tetap lancar, meski debit air di Dam PDAM di beberapa titik mulai mengecil.

Ardiansyah, pelanggan di wilayah Pulaulaut Sigam mengatakan, dampak kemarau mulai dirasakan. Air biasanya mengalir deras, sekarang mulai mengecil.

Baca juga: Warga Gotong Royong Ganti Lantai yang Lapuk di Pelabuhan Empat Serangkai Kotabaru Kalsel

Menurut dia, berkurangnya tekanan air mengalir ke rumah terjadi sudah sepekan. Sebelumnya saat hujan masih mengguyur air masih normal mengalir.

"Baru seminggu ini sudah kecil. Tidak deras, beda beberapa minggu sebelumnya," pungkas Ardiansyah. (Banjarmasinpost.co.id/Helriansyah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved