Berita HSS

Titik Api Kepung Kabupaten HSS, Daha Barat Sempat Berkabut Tebal

Kebakaran lahan kini  terus mengancam wilayah kecamatan Daha serta Kelumpang. Bahkan, kabut asap sempat menutupi kawasan Daha

Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
Group WA Info Daha Nagara untuk BPost
Relawan menghadapi kabut asap tebal saat  mendatangi lokasi kebakaran lahan di perbatasan Desa Bajayau-Desa Baru Kecamata Daha Barat, Sabtu 29 Juli 2023 lalu. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Kebakaran lahan kini  terus mengancam wilayah kecamatan Daha, yang terdiri tiga kecamatan yaitu Daha Selatan, Daha Barat dan Daha Utara, serta kecamatan Kalumpang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan.

Pada Kamis 27 Juli 2023 ditemukan kebakaran lahan di Desa Bajayau Tengah, Siang Gantung. Sedangkan Sabtu 29 Juli  juga terjadi kebakaran lahan yang menimbulkan dampak kabut asap.

Berdasarkan video yang beredar, mobil relawan pemadam tak bisa meneruskan perjalanan, karena tebalnya kabut asap di wilayah Daha Barat.

Camat Daha Barat, Ahmad Yani, yang dikonfirmasi banjarmasinpost.co.id, Senin (31/7/2023) menjelaskan, kabut asap Sabtu 29 Juli 2023 lalu itu sebagian di Desa Bajayau dan sebagian di Desa Baru. Menurut Camat, dua desa itu berbatasan langsung.

Baca juga: Kebakaran Lahan Gambut Lagi di Mahang Baru Kabupaten HST, Aparat Sebut Ada yang Sengaja Membakar

Baca juga: Karhutla Kalsel - Api Bakar Lahan Kosong di Mekar Sari Binuang, Satgas Kerahkan Tangki Air

Baca juga: Kebakaran Lahan di Jejangkit Muara Batola Picu Kabut Asap, Kades : Lokasinya Sulit Dijangkau

Di wilayah itu tidak ada orang berkebun, hanya banyak sungai-sungai kecil, berbatasan juga dengan tanggul perusahaan.

Tapi jelas Camat, tak ada kegiatan di perusahaan itu, karena di luar HGU. Dijelaskan, jarak sekitar 500 meter dari titik kabut asap itu para petani mulai menanam semangka.

“Artinya, asal api dari tengah hutan, yang tidak ada kebun,”jelasnya.

Diakui, masih ada oknum petani yang pekebun yang tak taat aturan membakar lahan.

Tak hanya petani, tapi juga nelayan pennagkap ikan. Di saat cuaca terik, lahan semakin kering memudahkan pembersihan lahan. Sedangkan nelayan,  untuk memudahkan menuju sungai, kecil atau parit ataupun kolam.

“Khususnya di Desa Tanjung Selor, Bdaun, Bajayau Lama yang berbatasan dengan Tapin. Jika rumput di atas parit dan sekitar lahan terbakar, mereka lebih mudah menangkap ikan karena ikan akan terkumpul di dalam parit,”kata Ahmad Yani.

Selain sengaja dibakar, disebutkan pula terjadi karena adanya puntung rokok yang dibuang sembarangan di samping kiri dan kanan jalan, termasuk di lokasi pemancingan.

Mengenai petani semangka, menurut Camat, mereka tidak membutuhkan pembakaran lahan, tapi hanya butuh rumput kering sebagai alas atau bantalan buah semangka.

Soal kabut asap,diakui saat ini sebagian masih ada, karena masih ada beberapa titik api yang lokasinya jauh.Namun, untuk belakang rumah dinas Camat arah ke perkebunan  masih aman dari kabut.

“Bisa juga dari Siang Gantung Daha Barat. Tapi di situ  ada Desa Samuda dan Baruh Jaya Daha Selatan satu hamparan lokasi,”papanya.

Kemungkinan titik api jugadi Desa Tanjung Selor, Bajayau Lama, Banua Hanya, Muning Dalam Daha Selatan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved