Berita Kabupaten Banjar

Warga Kertak Hanyar Kabupaten Banjar Keluhkan Kualitas Pelayanan PTAM Intan Banjar

Beberapa warga di Jalan Tembikar Kanan, Kompleks Graha Tembikar Permai, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, mengeluhkan air PTAM tidak lancar.

Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/MUHAMMAD SYAIFUL RIKI
Rafi’i buka keran, tapi air leding PTAM Intan Banjar tak kunjung mengalir. Foto kanan: Alin mencoba menggunakan mesin pompa air, namun air tak kunjung keluar. Keduanya warga Jalan Tembikar Kanan, Kompleks Graha Tembikar Permai, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (5/8/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Pelayanan PT Air Minum (PTAM) Intan Banjar masih terus dikeluhkan warga Kabupaten Banjar lantaran pasokan air yang tidak lancar.

Misalnya di Jalan Tembikar Kanan, Kompleks Graha Tembikar Permai, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). 

Beberapa warga di lokasi itu mengeluhkan air yang tidak lancar, serta berbau. Di sisi lain, warga tetap membayar ratusan ribu rupiah tiap bulannya.

Baca juga: Warga Bawa Air Keruh dan Ancam Setop Berlangganan, Dirut PTAM Intan Banjar: Lapor yang Mau Berhenti

Baca juga: Isu Jadi Pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 Terus Kencang, Begini Tanggapan Sandiaga Uno

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Pertemuan Sandiaga Uno dengan Mantan Gubernur Kalsel Rudy Ariffin di Banjarbaru

Seperti yang diungkapkan Rafi’i , air hanya mengalir saat dini hari. “Itupun mengalirnya paling satu jam saja. Air yang keluar juga tidak lancar,” keluhnya saat ditemui, Sabtu (8/5/2023).

Padahal, kata pria 60 tahun itu, saban bulan membayar biaya air di rentang Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu. 

“Bahkan pernah yang sampai Rp 300 ribu. Tapi yang kami terima hanya begini,” tandasnya.

Baca juga: Happy Asmara Batal Datang ke Kalsel Pekan Ini, Live TikTok Kala Konser Pantai Takisung Tala Ditunda

Baca juga: Hajar 2 Orang di Tempat Kerja, Pelaku Kabur dalam Pencarian Polsek Kelumpang Utara Kotabaru

Baca juga: Puluhan Hektar Lahan Terbakar di Tanah Bumbu, Kepala BPBD: Waspadai Jika Dedaunan Kering

Senada juga disampaikan Wawan Syahrul Alam yang juga merupakan warga setempat.

Ia kecewa dengan pelayanan dari PTAM Intan Banjar, sedangkan biaya yang dikeluarkan tiap bulannya cukup besar.

“Tagihan naik terus, tapi tidak sepadan dengan pelayanannya. Masa tiap malam kami yang harus nunggu air mengalir,” ucapnya. 

Baca juga: Tak Sampai Dua Minggu, Tiga Kecelakaan Maut Terjadi di Tanah Bumbu

Baca juga: Truk Adu Banteng di Pulau Salak Kabupaten Tanbu Kalsel, Satu Korban Dilarikan ke Klinik Kesehatan

Baca juga: Truk Tangki Adu Banteng di Pulau Salak Kabupaten Tanah Bumbu Kalsel, Sopir Terjepit di Kabin

Hal itu juga dirasakan Alin Markani, tak bisa tidur nyenyak karena setiap malam selalu siaga menunggu air mengalir dan menampungnya. 

“Meskipun ada mobil tangki air yang datang, tapi tidak semua warga kebagian, bisa habis lebih dulu,” ucap ibu satu anak itu.

Selain ketidaklancaran pasokan air,  kata Alin, terkadang air leding keruh dan berbau. 

Emak-emak sodorkan teko berisi air leding keruh, protes ke Direktur Utama (Dirut) PT Air Minum (PTAM) Intan Banjar, Syaiful Anwar, saat di Gedung DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (3/8/2023). Bahkan ada pelanggan yang mengancam berhenti jadi pelanggan hingga dijawab Dirut supaya lapor dan tulis nama bagi yang ingin pindah jadi pelanggan.
Emak-emak sodorkan teko berisi air leding keruh, protes ke Direktur Utama (Dirut) PT Air Minum (PTAM) Intan Banjar, Syaiful Anwar, saat di Gedung DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (3/8/2023). Bahkan ada pelanggan yang mengancam berhenti jadi pelanggan hingga dijawab Dirut supaya lapor dan tulis nama bagi yang ingin pindah jadi pelanggan. (BANJARMASINPOST.CO.ID/MUHAMMAD SYAIFUL RIKI)

“Apalagi yang rumahnya ada di belakang-belakang sana. Sudah tidak lancar, berbau pula,” tutupnya.

Ketiga warga di lokasi tersebut mengharapkan PTAM Intan Banjar bisa segera menyelesaikan permasalahan yang telah mereka alami itu. 

Sebab, masalah air tersebut sudah dialami warga tersebut bertahun-tahun lamanya. Sejak mereka tinggal di kawasan tersebut.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved