Pinjol Jadi Sponsor Ospek

Cara Senior Kampus Memaksa Mahasiswa Baru UIN Raden Mas Said Solo Daftar Pinjol, Dua Aplikasi

Cara senior kampus memaksa mahasiswa baru UIN Raden Mas Said Solo mendaftar pinjaman oline (pinjol) akhirnya terungkap

Editor: Edi Nugroho
TribunSolo.com/Zharfan Muhana
Kasus mahasiswa baru (maba) UIN Raden Mas Said, Solo, Jawa Tengah, dipaksa daftar aplikasi pinjaman online (pinjol) viral di media sosial. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Cara senior kampus memaksa mahasiswa baru UIN Raden Mas Said Solo mendaftar pinjaman oline (pinjol) akhirnya terungkap.

D, salah satu mahasiswa baru UIN Raden Mas Said, Surakarta, Jawa Tengah mengaku dipaksa mendaftar dua dari tiga aplikasi pinjol yang menjadi sponsor acara ospek UIN Solo, yakni Akulaku dan Aladin.

Dia membuat pengakuan ketika dirinya dipaksa seniornya mendaftar akun di aplikasi pinjaman online (pinjol).

"Waktu itu saya tidak mau daftar, tapi dipaksa sama pihak mentor pendamping. Saya mengelak, buat apa daftar-daftar (aplikasi) kayak gitu," ungkap D, Selasa (8/8/2023).

Baca juga: Sikap UIN Surakarta Pasca Data 500 Mahasiswa Baru Terdaftar Pinjol, Tanpa Sepengetahuan Universitas

Baca juga: Deretan Fakta Ribuan Mahasiswa UIN Solo Diwajibkan Mendaftar Pinjol, Dana untuk Festival Budaya

Salah satu sales dari aplikasi pinjol pun menghampirinya. D mengaku HP diambil secara paksa, meski dia sudah mengatakan bahwa penyimpanan memori ponselnya sudah penuh.

Bahkan, D tak boleh keluar untuk salat sebelum menyelesaikan pendaftaran akun. Saat itu, dia diminta untuk memberikan data diri, termasuk foto KTP dan selfie dengan KTP.

"Yang paling bahaya ya KTP itu, saya sudah curiga. Sama (diminta) masukkan nomor orang terdekat," ungkapnya.

Maba lain yang juga dipaksa mendaftar pinjol adalah FH. Dia mengatakan bahwa pihak panitia mengumpulkan mahasiswa untuk mendaftarkan akun di tiga aplikasi pinjol.

FH sendiri mengaku takut datanya disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Takut data dipakai, tapi tidak overthinking," ucap FH, sebagaimana dikutip dari Tribun Solo.

Baca juga: Motif Asli Dema UIN Solo Kerjasama dengan Pinjol saat Ospek Terungkap, Rektor: Terjebak Perjanjian

Baca juga: Isi Curhatan Mahasiswa UIN Solo yang Dipaksa Daftar Pinjol Saat Ospek, Dapat Sponsor Rp160 Juta

Kata DEMA


Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) mengeluarkan pernyataan soal kasus tersebut. DEMA membenarkan bahwa pihaknya menjalin kerja sama dengan beberapa pihak, termasuk pinjol. Kerja sama dijalin dengan BCA, Akulaku, dan Aladin.

Pihak DEMA menegaskan bahwa ketiga lembaga dan organisasi tersebut diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Presiden Mahasiswa UIN Raden Mas Said, Ayuk Latifah, mengatakan bahwa kerja sama dengan pinjol tersebut digunakan untuk kepentingan Festival Budaya, bukan untuk Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK).

Ayuk bilang, dana yang akan diberikan dari sponsor akan dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa yang mendaftar akun. Dia mengatakan bahwa saat ini pihaknya belum mendapatkan keuntungan dari sponsor.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved