Berita Tanahlaut

Warganya Alami Krisis Air Bersih, Kades Gunungraja Tala Tiap Hari Blusukan Lakukan Ini

Warga Desa Gunungraja, Kecamatan Tambangulang kini mulai terdampak kemarau. Sebagian warga kini, alami krisis air bersih

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
istimewa
Kades Gunungraja, Samsiar mendistribusikan air bersih kepada warganya yang kesullitan air bersih. Aktivitasnya itu dilakukan tiap hari sejak setengah bulan lalu, Minggu (17/8/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Dampak cuaca panas ekstrem yang kembali melanda sejak beberapa pekan terakhir mulai meluas. Di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), warga yang saat ini mulai kesulitan air bersih kian meluas.

Di antaranya yakni di Desa Gunungraja, Kecamatan Tambangulang. Sejak sekitar setengah bulan lalu, sebagian warga setempat kesulitan mencukupi keperluan air bersih menyusul mulai mengeringnya sumur gali.

Hal tersebut menjadi perhatian khusus Samsiar, kepala Desa Gunungraja. Ia langsung turun tangan membagi-bagikan air bersih kepada warga yang kesulitan air bersih mulai pukul 10.00 Wita hingga 17.00 WIta.

Pada Rabu kemarin ia mendistribusikan air bersih ke lingkungan RT 7 dan 8. "Hari ini saya turun ke lingkungan RT 1,3 dan 5," ucap Samsiar, Kamis (17/8/2023).

Baca juga: Warga Tanahhabang Alami Krisis Air Bersih, PDAM HST Lakukan Ini

Baca juga: Warganya Kesulitan Air Bersih Setiap Kemarau, Kades Sukaramah Tanbu Usul Tambah Sumur Bor

Baca juga: Terdampak Kemarau, Warga di Tiga RT Desa Limamar Kabupaten Banjar Kesulitan Air Bersih

Ia mengatakan sejak sekitar 15 hari lalu dirinya tiap hari blusukan membagikan air bersih kepada warganya yang kesulitan air bersih

Samsiar merogoh kocek pribadi. Tiap hari setidaknya ia mengeluarkan uang tak kurang Rp 100 ribu. "Saya turun sendiri, kalau pakai tenaga orang lain, ya tentu banyak lagi biayanya," sebutnya.

Tiap bergerak dirinya membawa dua unit tandon yakni volume 1.200 liter dan 500 liter. Dalam sehari, tiga kali ia bolak-balik mengambil air sumur warga di kampungnya yakni di bengkel alm Anang Juhani di RT 2.

"Kebetulan sumurnya tak pernah kering meski kemarau panjang sekali pun. Airnya jernih dan bagus, bahkan bisa langsung diminum. Tarifnya terjangkau saja, per tandon Rp 30 ribu," papar Samsiar.

Dikatakannya, kondisi kemarau ekstrem yang terjadi saat ini sama dengan kemarau enam tahun silam. Karena itu, sebagian warganya sekarang kesulitan air bersih.

Sumur bor milik desa, jelasnya, memang ada yakni tujuh unit. Namun yang saat ini berfungsi hanya lima unit yakni di RT 3,4,6 dan 8. Sedangkan dua unit yakni di RT 5 tidak berfungsi karena mata bor tak bisa lagi menembus lempengan batu keras.

Enam unit sumur bor tersebut dibangun pada masa pemerintahannya. Sedangkan satu unit lainnya (di RT 5) dibangun pada masa kepala desa sebelumnya.

Kedalamannya rata-rata sekitar 25 meter saat awal pengeboran. Namun kini kedalamannya juga mulai berkurang karena terpapar pasir.

Lima unit sumur bor yang saat ini masih berfungsi pun, sebut Samsiar, tak mampu juga mencukupi keperluan seluruh warga di lingkungan RT setempat. 

"Karena itu saya turun membantu warga yang jauh dari sumur bor dan jauh dari jaringan perpipaan PDAM," tandas Samsiar.

Jaringan PDAM Banjarbakula, paparnya, memang telah menjamah desanya. Namun hanya warga yang berada di sekitar jalan poros yang dapat menikmati.

"Nah, sedangkan yang bermukim di gang-gang, kan tak ada jaringan perpipaannya. Mereka ini yang sekarang benar-benar memerlukan bantuan air bersih," kata Samsiar.

Baca juga: Jadi Atensi BNPB, Pemprov Kalsel Diminta Jamin Ketersediaan Air Bersih Tangani Kemarau

Lingkungan permukiman yang saat ini kesulitan air bersih, sebutnya, yakni di RT 5,4,3,1,8, dan 7. Sebagian besar sumur gali warga setempat telah susut drastis dan bahkan ada yang kering.

"Cuma itu tidak merata, beberapa warga masih bisa mencukupi air bersih yang dekat dengan sumur bor. Tapi kondisi sekarang sumur bornya juga cuma bisa mencukupi kurang lebih 20 buah rumah saja," pungkas Samsiar.

Kondisi serupa saat ini juga dialami sebagian warga Desa Sukaramah dan Kandanganlama di wilayah Kecamatan Panyipatan. Dua pekan lalu, Polres Tala sempat satu kali mendistribusikan air bersih ke Sukaramah meski terbatas. (Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani)


FOTO: SAMSIAR UNTUK BPOST GROUP
SAMSIAR mendistribusikan air bersih kepada warganya yang kekurangan air bersih. Tiap hari sejak setengah bulan lalu ia melakukan hal ini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved