Berita Banjar

Dipasok Air Irigasi, Petani di Sungai Rangas Hambuku Sukses Lewati Elnino, Tugimin Panen 9 Ton Padi

Pasokan air irigasi membuat Kelompok Tani Hidup Baru, di Desa Sungai Rangas Hambuku, Kecamatan Martapura Barat sukses lewati elnino

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda
Tugimin menunjukkan pertaniannya yang siap panen. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Kelompok Tani Hidup Baru, di Desa Sungai Rangas Hambuku, Kecamatan Martapura Barat, berkeyakinan akan sukses menanam padi di musim kemarau  berkepanjangan seperti saat ini. 

Mereka yang di dalamnya sebanyak 29 petani itu menganggap El Nino bisa dilalui asalkan pengairan tetap berjalan dengan baik. Mereka pun siap menggarap areal 40 hektar dua kali tanam.

"Dari 40 hektar itu, sebagian sudah dipanen dan siap lanjut tanam kedua, " kata Ketua Kelompok Tani Hidup Baru, Tugimin, Selasa (19/9/2023) 

Tugimin Optimis bisa melakukan tanam kedua perdana ini, sebab aliran air di Desa Sungai Rangas Hambuku, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar bisa dibuka tutup. 

"Air bersumber dari irigasi. Jadi pertanian kami tidak kering," imbuhnya.

Baca juga: Petani Sayur di Desa Wonorejo Tanah Bumbu Pilih Alih Profesi, Dampak Kemarau Panjang Saat Ini

Baca juga: Bikin Warga Kesulitan Air Bersih, Kemarau di Desa Limamar Astambul Membuat Panen Padi Petani Susut

Baca juga: Panen Saat Kemarau, Ini Penyebab Lahan Pertanian di Palam Kota Banjarbaru Bisa Menghasilkan Padi

Pria berumur 44 tahun tersebut mengaku pertanian yang ditanam di Juli 2023 dan sekarang sudah panen itu mampu hasilkan padi yang lebih baik. 

"Tahun ini sudah panen 9 ton padi jika di tahun sebelumnya hanya 4 ton. Jadi hasil kami kali ini naik dua kali lipat, Alhamdulillah, " ujarnya. 

Dia mengaku menanam jenis padi persilangan antara Sentani dan Sejenis Siam. (Orang lokal menyebut Iruh atau KMR23). Sebab jenis padi itu lah yang cocok dan dibilang tangguh dari hama. 

Selain itu, petani di kelompoknya menggunakan jenis padi itu yang ditanam, karena waktu panennya juga cepat.

"Kami hanya perlu sekitar tiga setengah bulan dari semai hingga siap panen," tambahnya.

Karena waktu panen yang lumayan cepat itu maka dalam satu tahun bisa dua kali menanam.

"Setelah selesai panen bulan September ini, rencana kami akan tanam lagi di bulan Oktober atau November dan harapannya bulan Februari 2024 sudah bisa dipanen," jelasnya.

Hanya saja, kata dia, untuk yang dikhawatirkan ini serangan burung pipit manyar. 

"Jika burung ini bisa 'menyerang' ke pertanian dalam jumlah banyak (berkoloni). Diusir pakai boneka kincir tak mempan, jadi harus super ekstra petani mengusir,"urainya. 

Baca juga: Kemarau Panjang Melanda, Salurkan Paket Bantuan ke Petani

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Balai Penyuluh Pertanian di Desa Sungai Rangas Hambuku, Leni Handayani, mengatakan, soal air tidak ada kendala untuk pengairan karena ada irigasi. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved