HST MUDA Makmur Unggul Dinamis

Bupati HST H Aulia Oktafiandi Serahkan Bantuan Makanan Tambahan bagi Keluarga Berisiko Stunting

Bupati Hulu Sungai Tengah (HST), Aulia Oktafiandi, membuka kegiatan kelas pengasuhan untuk percepatan penurunan stunting tingkat desa.

|
Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Alpri Widianjono
PROKOPIM SETDA KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
Bupati H Aulia Oktafiandi sampaikan penjelasan dan pesan kepada peserta kegiatan kelas pengasuhan untuk percepatan penurunan stunting tingkat desa di kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) yang bertempat di Desa Kalibaru, Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kamis (5/10/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Bupati Hulu Sungai Tengah (HST), H Aulia Oktafiandi, menyerahkan secara simbolis bantuan makanan tambahan kepada keluarga berisiko stunting.

Penyerahan bantuan itu dalam kegiatan kelas pengasuhan untuk percepatan penurunan stunting tingkat desa di kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Desa Kalibaru, Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kamis (5/10/2023).

Sebelumya, sudah diserahkan secara simbolis oleh Bupati H Aulia bantuan makanan tambahan pada desa yang termasuk dalam locus stunting, yaitu Desa Pajukungan di Kecamatan Barabai dan Desa Masiraan di Kecamatna Pandawan.

Masing-masing desa mendapat 40 paket bantuan makanan tambahan yang terdiri dari telur, susu dan biskuit.

Bantuan itu bagi peserta yang ikut dalam kegiatan kelas pengasuhan untuk percepatan penurunan stunting tingkat desa di kelompok Bina Keluarga Balita (BKB).

Bupati H Aulia Oktafiandi menyerahkan secara simbolis bantuan makanan tambahan kepada warga yang bertempat di Desa Kalibaru, Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kamis (5/10/2023).
Bupati H Aulia Oktafiandi menyerahkan secara simbolis bantuan makanan tambahan kepada warga yang bertempat di Desa Kalibaru, Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kamis (5/10/2023). (PROKOPIM SETDA KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH)

Bupati H Aulia, menjelaskan, stunting disebabkan oleh faktor multidimensi.

Jadi, tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi yang dialami ibu hamil maupun anak Baduta (Bawah Dua Tahun).

Menurutnya, intervensi yang paling menentukan untuk dapat mengurangi prevalensi stunting.

Karenanya, perlu dilakukan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

“Beberapa faktor penyebab stunting adalah praktik pengasuhan yang kurang baik. Termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan masa kehamilan, serta setelah melahirkan,” urai Bupati H Aulia.

Seorang warga saat menerima bantuan makanan tambahan dari Bupati H Aulia Oktafiandi, bertempat di Desa Kalibaru, Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kamis (5/10/2023).
Seorang warga saat menerima bantuan makanan tambahan dari Bupati H Aulia Oktafiandi, bertempat di Desa Kalibaru, Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kamis (5/10/2023). (PROKOPIM SETDA KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH)

Dirinya berharap pada para ibu agar mengikuti dengan serius di dalam kegiatan kelas pengasuhan untuk percepatan penurunan stunting ini.

Setelah itu, sambung Bupati H Aulia, mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Kemudian, bantuan yang diserahkan, benar-benar dapat diberikan dan dinikmati oleh anak kita,” pesannya.

Sedangkan Plt Kepala Dinas Sosial PPKB PPPA HST, Eddy Rahmawan, mengatakan, kelas pengasuhan ini adalah rangkaian kegiatan melalui kelompok Bina Keluarga Balita dengan sasaran keluarga berisiko stunting,

Tujuan kegiatan tersebut untuk memperbanyak dan memperluas cakupan pemahaman terkait pengasuhan 1.000 HPK dan percepatan penurunan stunting, sehingga dapat mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved