Breaking News

Kabut Asap Selimuti Kalsel

Sekolah di Kawasan Rawan Karhutla Lega Dibolehkan Undur Jam Masuk, Sebagian Murid Rumah Jauh

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), menerapkan kebijakan khusus p

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
(banjarmasinpost.co.id/idda royani)
KEPALA Disdikbud Tala Abdillah menemui guru SDN 2 Pandahan, Rabu (4_10). Ia meminta pihak sekolah mengurangi kegiatan belajar di luar ruangan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), menerapkan kebijakan khusus pada sekolah yang berada di kawasan rawan kebakaran lahan dan hutan (karhutla).

Kebijakan tersebut berupa pelonggaran jam masuk belajar sekitar satu jam atau menjadi pukul 09.00 Wita. Ini menyusul kembali kerapnya kabut asap tebal mendera di wilayah rentan karhutla.

Sepek terakhir kabut asap lumayan tebal. Namun sejak Kamis kemarin hingga Jumat (6/10/2023) hari ini kabut asap menipis cukup signifikan.

Meski begitu saat tengah malam kabut asap masih mendera hingga pagi terutama mulai di wilayah Desa Gunungraja Kecamatan Tambangulang yang berbatasan dengan Desa Benuaraya di Kecamatan Batibati hingga ke wilayah Desa Pandahan Kecamatan Batibati yang berbatasan dengan Pengayuan (Kota Banjarbaru).

Baca juga: Cegah Stunting di Kelurahan Sungaiandai, Dosen Sari Mulia Beri Pendampingan Kader Posyandu

Baca juga: Petani Cabai Hiyung Tapin Berharap Ponakan yang Tewas saat Padamkan Karhutla Itu Kejadian Terakhir

Pihak sekolah yang berada di kawasan rentan karhutla dan kabut asap merespons positif kebijakan Disdikbud Tala tersebut. Pasalnya, belakangan ini kabut asap memang kembali sering terjadi.

Guru SDN 1 Benuaraya, Fitriah, Nili Rafidah, dan Ngadimin menuturkan belakangan ini kabut asap kembali menebal meski sifatnya fluktuatif. Hingga jam masuk sekolah, kadang saputan asap masih lumayan tebal.

Karena itu pihaknya lega ketika Disdikbud Tala memberi dispensasi atau kelonggaran jam masuk yakni dimundurkan sekitar satu jam atau menyesuaikan kondisi.

"Apalagi sebagian murid kami rumahnya memang lumayan jauh juga. Ada yang dari desa tetangga di Gunungraja," sebut Fitriah.

Sekadar diketahui SDN 1 Benuaraya termasuk sekolah yang berada di kawasan rawan karhutla. Sejak sekitar sepekan terakhir, jalan raya A Yani di kawasan bondong di wilayah Gunungraja hingga ke Benuaraya diselubungi kabut asap tebal.

Kalangan pengendara menuturkan hingga pukul 06.00 Wita kabut asap masih cukup tebal dan jarak pandang terbatas. Sekitar pukul 07.00 Wita ke atas jarak pandang mulai berangsur membaik.

Baca juga: Harus Bisa Menahan Diri, Kebakaran Hutan dan Lahan di Kalsel Timbulkan Banyak Kemudaratan

Senada diutarakan kalangan guru di SDN 2 Pandahan yang berada di tepi jalan raya A Yani Desa Pandahan. Apalagi wilayah setempat selama ini dikenal menjadi tempat paling sering terpapar kabut asap tebal

Para guru setempat juga lega dan senang dengan kebijakan Disdikbud Tala yang memperkenankan jam masuk diundur ketika kabut asap menebal.

Selain pelonggaran jam masuk, Disdikbud Tala juga meminta pihak sekolah di lokasi rawan karhutla/kabut asap mengurangi kegiatan di luar ruangan dan menyarankan murid mengenakan masker.

Kepala Disdikbud Tala Abdillah telah memberikan masker ke SDN 1 Benuaraya dan SDN 2 Pandahan pada Rabu kemarin.

Abdillah mengatakan pemunduran jam masuk tak mengurangi volume jam belajar. "Ketika jam masuk diundur maka jam pulangnya juga menyesuaikan," sebutnya.

(banjarmasinpost.co.id/idda royani)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved