Berita Balangan
Pedagang Pasar Paringin Balangan Ungkap Dampak Setelah Tiktok Shop Ditutup, Sebut tak Ada Perubahan
Pemerintah telah menutup layanan jual beli online di platform Tiktok yaitu Tiktok Shop. Dengan harapan dapat menghidupkan kembali pasar tradisional.
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Pemerintah telah menutup layanan jual beli online di platform Tiktok yaitu Tiktok Shop. Dengan harapan dapat menghidupkan kembali pasar tradisional.
Namun sayangnya hal ini tak dirasakan oleh pedagang yang ada di Pasar Paringin Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan (Kalsel).
Jumlah pembeli yang datang ke pasar ini tidak mengalami perubahan setelah ditutupnya Tiktkshop.
Untuk pedagang di lantai dua yang didominasi oleh pedagang fashion seperti pedagang baju dan aksesoris masih berharap pemerintah memiliki program dan gebrakan agar jumlah pembeli yang datang ke pasar terbesar di Kabupaten Balangan ini bisa meningkat.
Baca juga: Dua Perwira di Lingkup Polres Kotabaru Dimutasi, Menunggu Pengganti yang Baru
Baca juga: Jalan AMD Desa Jejangkit Pasar Kabupaten Batola Diperbaiki, Batu Didatangkan dari Karang Intan
Mahriati salah satu pedagang baju dan aksesoris mengatakan jumlah pembeli tidak ada peningkatan, berjalan seperti biasa cenderung sepi. "Tidak ada perbedaan setelah Tiktok shop ditutup, tetap saja sepi," ungkapnya, Sabtu (14/10/2023).
Masih banyak toko yang tutup bahkan belum lama ini ada lagi pedagang yang berpindah berjualan dan tidak lalgi menggunakan ruko yang ada. Berdasarkan pantauan, banyak ruko yang tutup di lantai dua.
Mahriati menambahkan tutupnya ruko bukan hanya pada hari biasa melainkan juga pada saat hari pasar yaitu hari Senin. "Ada lagi yang tutup, yaitu pedagang baju dan memilih untuk berjualan ke kecamatan kecamatan yang menggelar pasar di hari tertentu," ungkapnya.
Saat ini Mahriati hanya membayar untuk biaya keamanan dan kebersihan yaitu Rp 5000 perminggu. Pihaknya tidak dapat membayar lebih dari itu karena memang jumlah pembeli sangat sedikit yang naik ke labtai dua pasar Paringin.
Meski demikian Mahriati yang sudah 15 tahun berjualan di pasar Paringin tetap bertahan berjualan di lokasi tersebut karena tak ada pilihan lain.
Baca juga: Sumber Air di Masjid Al Istiqlal Pandulangan Tapin Tengah Dipertahankan, Warga Geser Posisi Pondasi
Dalam satu hari biasa masih ada saja pembeli meskipun hanya satu atau dua orang. Terlebih saat bulan maulid nabi seperti ini, semakin sedikit jumlah pembeli.
Dirinya masih mengharapkan adanya upaya atau program dari pemerintah daerah untuk meramaikan pasar seperti di kabupaten lain, pasar Amuntai dirinya mencontohkan. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati).
Pedagang yang ada di Pasar Paringin Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan (Kalsel).
(Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati).
| Maling Kotak Amal Masjid Al Akbar Balangan Tertangkap, Pencuri Ternyata Pasutri, Gunakan Linggis |
|
|---|
| Gemar Menghafal Al-Qur'an, Siswa SDN Halong 1 Balangan Ini Ikuti Seleksi Beasiswa Tahfidz |
|
|---|
| RSUD Datu Kandang Haji Bangan Ikut Pecahkan Rekor Muri 6000 Pendonor Darah se Indonesia Sehari |
|
|---|
| Pilih ke Puskemas, Warga Desa Putat Basiun Balangan Ini Khawatir Alami Diare Saat di Rumah Sakit |
|
|---|
| Layanan SKCK Polres Balangan Dipermudah, Pemohon Bisa Ajukan Pembuatan SKCK Online |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.