Berita Banjarbaru
Pemerintah Kota Banjarbaru Bangun Embung Antisipasi Banjir, BMKG Kalsel: Waspadai Awan Berbelalai
Embung Cempaka seluas 3,5 hektare di Kota Banjarbaru, Kalsel, akan mampu menampung air hingga 30 juta liter.
Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Sepertinya tidak lama lagi musim kemarau berganti hujan.
Sebagai antisipasi banjir yang kerap terjadi di Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Pemerintah Kota Banjarbaru membangun embung di Gunung Kupang.
“Berdasarkan kajian, sebagian air yang turun ke Cempaka dari Gunung Kupang, sehingga kami buat embung di sana,” kata Wali Kota Aditya Mufti Ariffin, Rabu (18/10/2023).
Embung Cempaka seluas 3,5 hektare itu diperkirakan mampu menampung air hingga 30 juta liter.
“Bila tertampung di sana, Insya Allah berkurang debit air ke Cempaka,” ucapnya.
Baca juga: Menjelang Pilpres 2024, Ketua Umum PDIP Megawati: Rakyat Lama Tunggu Keadilan
Baca juga: Menjelang Pilpres 2024, PDIP Kalimantan Selatan Segera Undang Ganjar Pranowo dan Mahfud MD
Dengan datangnya musim hujan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akibat kemarau panjang pun berakhir.
Selanjutnya, Pemko Banjarbaru berencana menghibahkan mobil pemadam kepada warga Cempaka, yang kerap dilanda karhutla.
“Kami menganggarkan mobil Damkar baru, selanjutnya mobil lama dihibahkan di Cempaka,” ujarnya.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Banjarbaru Zaini, Rabu, mengatakan, hujan deras beberapa hari terakhir membuat titik panas di ring 1 Bandara Syamsudin Noor nihil.
Meski demikian, tim karhutla tetap siaga. Ini karena hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, sementara diprediksi hingga 21 Oktober 2023.
Baca juga: Sudirman Said Imbau 20 Ribu Pendukung Anies-Cak Imin Tertib Saat Ikut ke Kantor KPU
Baca juga: Cawapres Prabowo Mengerucut Tinggal Dua Nama
Terlebih, titik panas yang berpotensi menyebabkan kartula masih terpantau di Cempaka.
Namun, Zaini mengaku tidak terlalu khawatir. Sebab, penanganan karhutla di sana lebih mudah.
“Lahan di Cempaka berbeda dengan ring 1 bandara yang umumnya semak belukar,” ujarnya.
Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor BMKG Kalsel mengingatkan masyarakat agar waspada puting beliung dan angin kencang.
Sebab, pada masa peralihan musim kemarau ke hujan, seperti saat ini, merupakan waktu angin puting beliung dan angin kencang kerap terjadi.
Baca juga: Rentetan Perjalanan Wali Kota Banjarmasin ke Luar Negeri di 2023, Terakhir Diagendakan ke Inggris
Baca juga: Alasan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina Berganti dari Mobil Toyota Fortuner ke Alphard, Pertama Kali
Prakirawan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor, Adhitya Prakoso, menjelaskan perbedaan antara puting beliung dan angin kencang.
Menurutnya, secara fisik, puting beliung berbentuk seperti corong atau belalai yang turun dari awan yang mencapai tanah. Sedangkan angin kencang berupa embusan dari awan.
Puting beliung umumnya merusak atap rumah warga karena adanya pusaran angin.
“Oleh karena itu, bagi masyarakat yang melihat adanya corong atau belalai yang turun dari awan, perlu berhati-hati dan menjauhinya,” katanya, Rabu.
Selain itu ia meminta masyarakat untuk waspada, bila melihat awan yang bentuknya menjulang tinggi dan berwarna hitam.
Baca juga: Protes Aktivitas Jual Beli di Bahu Jalan, Pedagang Pasar Kesatriaan Mogok Bayar Retribusi
Baca juga: Pemakaman Umum di Banjarbaru Disulap Menjadi Taman Asri, Ada Ruang Terbuka Hijau hingga Rest Area
Sebab, awan tersebut dapat menghasilkan hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang.
Adapun sejumlah kerusakan yang terjadi beberapa hari lalu saat hujan deras, disebutkan Adhitya akibat angin kencang.
Penyebabnya karena adanya awan Cumulonimbus yang dasar awannya rendah. Cumulonimbus merupakan awan badai yang bentuk fisiknya menjulang tinggi menyerupai bunga kol.
“Awan jenis ini dapat menghasilkan hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang,” ucapnya.
Puting beliung yang menerpa Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut (Tala), pada Selasa siang, menyebabkan 23 rumah di tiga desa rusak.
Baca juga: Kasus Pembunuhan di Kayuabang Kabupaten Tala, Adik Ipar Korban Lihat Pemandangan Memilukan
Baca juga: Luka Bacokan Sebanyak 34 di Tubuh Petani Kayu Abang Kabupaten Tanah Laut Kalsel
Data pada Kantor Kecamatan Kurau, Rabu, sebagian besar rusak ringan seperti pecah atau hilangnya beberapa lembar atap.
Lima rumah yang tergolong mengalami kerusakan berat.
Paling parah pada rumah Hayatinah, warga RT 6. Rumah kayu perempuan lanjut usia ini hancur berantakan.
Sedangkan rumah Muhammad Azim yang juga cukup parah, roboh total.
Di rumah tersebut selama ini Hayatinah tinggal bersama satu orang cucunya.
Baca juga: Lurah Kertak Baru Ilir Banjarmasin Sebut Banyak Kabel Semrawut di Lokasi Tewasnya Bocah 11 Tahun
Baca juga: Tangisnya Pecah Saat Temui Anaknya Tewas Tersetrum, Ibu di Banjarmasin Ini Sempat Larang Mandi Hujan
Ia tampak tabah ketika disambangi dan dibantu sembako oleh Penjabat (Pj) Bupati Tala H Syamsir Rahman pada Selasa sore.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi/Idda Royani)
Pemko Banjarbaru
Kota Banjarbaru
Embung Cempaka
Berita Banjarmasinpost Hari Ini
puting beliung
angin kencang
| Kalsel Masuki Masa Peralihan, BMKG Minta Waspadai Hujan Ekstrem Lokal |
|
|---|
| Puluhan Stan Amal Usaha Muhammadiyah Ramaikan Expo Lazizmu di Banjarbaru 2025 |
|
|---|
| Dukung Kelancaran Haul Guru Sekumpul 2025, Pemko Banjarbaru Gelar Rapat Persiapan |
|
|---|
| Jembatan Sungai Ulin KM 31 Dibuka, Dishub Banjarbaru Aktifkan Kembali Traffic Light |
|
|---|
| Jembatan Sei Ulin Banjarbaru Rampung, Warga Keluhkan Genangan Air |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.