Tinjau 3 Proyek Strategis, Komisi III DPRD Banjarbaru Pesimis Pembangunan Bisa Selesai Tepat Waktu

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Komisi III DPRD Banjarbaru didampingi Dinas PUPR meninjau tiga proyek strategis.

Proyek itu masing-masing Pedestrian di Jalan Panglima Batur, Taman Titik Nol Kilomater dan Embung Cempaka.

Berdasarkan hasil peninjauan tersebut, Ketua Komisi III DPRD Banjarbaru, Emi Lasari mengaku pesimis proyek-proyek tersebut bisa selesai sesuai jadwal.

"Bulan Agustus lalu kami rapat dengan PUPR terkait progres tiga proyek besar Pemko. Ternyata setelah kami memantau ke lapangan banyak catatan yang kami berikan ke PUPR, satu di antaranya evaluasi perencanan setiap proyek,"ujarnya Senin (13/11/2023). 

Ia menambahkan bahwa menjelang akhir tahun, memang pihaknya selalu menantau kegiatan besar PUPR. Sebab menurut Emi laporan pihak Dinas PUPR soal progres pengerjaan tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.

"Setelah kami lakukan kunjungan lapangan untuk progres pedestrian katanya 96,11 tapi kalau dilihat belum sampai, sebab masih ada yang belum selesai. Selain itu pemasangan lantainya juga kurang rapi," katanya.

Emi melanjutkan untuk dua proyek lain yaitu Taman Titik Nol dan Embung Cempaka progres pengerjaan juga tidak sesuai laporan. Bahkan Emi kuga menyoroti soal munculnya stan UMKM yang sebelumnya tidak ada di dalam perencanaan.

"Titik Nol katanya progresnya 78 persen, tetapi kami dari Komisi III khawatir tidak selesai, sebab pekerjanya saat kami cek hanya ada empat orang. Sementara kalau sesuai kalender proyek hanya sampah tanggal 9 Desember nanti," tambahnya.

Lebih jauh, Emi cukup menyoroti bahkan terlihat kecewa saat melihat capaian proyek embung. Dikatakan Emi laporan dari Dinas PUPR progres sudah sampai 62 persen, namun menurut Emi progres itu belum sampai 60 persen.

"Melihat kondisi sebenarnya perkiraan baru sekitar 48-50 persen saja pengerjaan embung itu. Bagaimana bisa selesai sesuai kalender proyek, sementara tinggal 25 hari kerja. Alat juga hanya ada empat unit dan pekerja melakukan pekerjaan dengan waktu normal saja," tegasnya.

Emi menegaskan agar tahun 2024 PUPR tidak terlalu banyak membuat pekerjaan besar. Sebab menurutnya mengacu tahun 2023, beberapa pekerjaan besar yang dimulai pada bulan Mei lalu terancam tidak selesai sesuai kalender. 

"Perencenaan setiap proyek dan kajiannya harus dievaluasi lagi, sebab kalau tidak kredibel akan membuat maslah," tambahnya. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)