Menteri Amran Sulaiman ke Tanah Laut
Pola Tanam Program Optimasi Lahan Rawa Sesuai Usulan Petani, Mentan: Bukan Sesuai Keinginan Pusat
Pengembangan pertanaman padi di Tala menjadi bahan evaluasi dan atensi khusus Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pengalaman kurang baik yang pernah terjadi beberapa waktu silam terkait pengembangan pertanaman padi menjadi bahan evaluasi dan atensi khusus Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Usulan atau keinginan petani menjadi pertimbangan utama dalam menjalankan program di sektor pertanian. Termasuk pada Program Optimasi Lahan Rawa yang saat ini sedang digencarkan oleh Amran di beberapa daerah di Indonesia.
Kalimantan Selatan (Kalsel) termasuk salah satu daerah yang menjadi sasaran program tersebut. Potensi lahan rawa yang mencapai 200-an ribu hektare di Kalsel akan dioptimalkan pemanfaatannya, setidaknya dapat direalisasikan 150 ribu hektare.
Secara khusus Amran datang ke lokasi Program Optimasi Lahan Rawa di Desa Padang, Kecamatan Batibati, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kamis (16/11/2023) pagi. Turut mendampingi Penjabat Bupati Tala H Syamsir Rahman beserta Forkopimda dan jajaran pejabat tekait.
Baca juga: Polres Kutai Timur Tangkap Empat Pelaku Pencabulan Remaja di Sangatta, Korban Dibuat Mabuk
Baca juga: Menpora Sebut POMNas di Kalsel Momentum Persiapan Indonesia Tuan Rumah ASEAN University Games 2024
Amran mengatakan sebelum adanya Program Serasi (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani) pada 2019 lalu, di lokasi yang ia kunjungi tersebut mengalami kendala yang menghambat pertanaman padi.
Melalui adanya program Serasi, sebut Amran, manajemen air ditingkatkan. Hal ini memungkinkan dilakukannya pertanaman pada musim hujan. Sebelumnya merupakan hal yang sulit karena tingginya risiko banjir.
Ia mengatakan pada pelaksanaan Program Optimasi Lahan Rawa saat ini peran petani dikedepankan. Termasuk dalam hal pemilihan varietas benih padi unggul yang akan ditanam serta pola tanamnya, menyesuaikan keinginan petani.
"Jadi, bukan sesuai keinginan pemerintah pusat karena yang menanam itu petani," tegas Amran menjawab pertanyaan wartawan seusai meninjau lahan rawa di Desa Padang.
Ia lantas menceritakan dulu dirinya pernah mendengar adanya bantuan benih yang ditolak oleh petani. Dirinya langsung memerintahkan Dirjen menghentikan (menyetop) penyaluran benih tersebut.
"Banyak petani yang tidak mau tanam benih bantuan itu karena produksinya rendah. Sekarang, benih yang diminta petani di seluruh Indonesia, itu yang kami siapkan," tegas Amran.
Baca juga: Menteri Pertanian dan Pj Bupati Tala Naik Trail Menjelajahi Lahan Rawa, Pernah Diterjang Banjir
Sementara itu Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Ali Jamil mengatakan dalam mengelola lahan rawa, tata kelola air yang efisien dan perbaikan infrastruktur irigasi menjadi sangat krusial.
Dikatakannya, petani di Tala tidak hanya mengubah lahan rawa tadah hujan menjadi ladang yang produktif. Lebih dari itu juga gigih menciptakan jaringan saluran drainase yang menjaga tanah tetap subur.
(banjarmasinpost.co.id/idda royani)
 
												

 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
												      	 
												      	![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.