Ekonomi dan Bisnis

Diolah Jadi Abon, Kini Peda Afkir yang Dulu Dibuang ke Laut Hasilkan Cuan Bagi Nelayan Swarangan

Nelayan di Swarangan, Kecamatan Jorong Kabupaten Tala kini mengolah peda afkir yang selama ini dibuang ke laut menjadi abon yang menghasilkan cuan

Penulis: Salmah | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/salmah saurin
Isna Alib memperlihatkan abon yang dikemas hasil olahan nelayan di Desa Swarangan, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Hasil laut Indonesia terbilang melimpah, terutama ikan konsumsi yang terdiri berbagai jenis, salah satunya ikan peda. Namun kenyataanya tidak semua ikan yang ditangkap nelayan itu dijual, karena banyak pula yang dibuang kembali ke laut.

Dibuang sayang, lebih baik dijadikan cuan. Mungkin itu prinsip yang diterapkan GKN (Gerakan Kewirausahaan Nasional) Kalimantan Selatan yang kemudian memanfaatkan ikan peda afkir menjadi abon.

Isna Alib, Ketua GKN Kalsel, mengatakan,  pemanfaatan ikan peda afkir tersebut telah dilakukan para nelayan di Pantai Swarangan, Jorong, Tanah Laut.

"GKN Kalsel diminta pihak perusahaan tambang batubara, Jorong Barutama Greston, untuk memberikan pelatihan kepada nelayan binaan yang didanai CSR," ujarnya, Senin (20/11/2023).

Baca juga: Kisah Warga Banjarmasin Biayai Hidup Anak yang Kuliah di Jerman dari Usaha Bikin Abon

Baca juga: Perajin Kerupuk dan Abon Haruan di Baruh Kembang Kabupaten HSS Perluas Pemasaran Secara Online

Pelatihan ikan peda diolah menjadi abon itu untuk menyiasati ikan peda afkir atau yang tidak masuk kategori layak jual sebagai ikan segar utuh.

"Hasil tangkapan ikan peda itu diseleksi oleh nelayan, ikan yang fisiknya ada bekas gigitan ikan pemangsa atau hal lain, kalau tetap dijual harganya murah atau tidak laku, makanya seringkali dibuang ke laut.  Nah, kalau dimanfaatkan menjadi produk olahan berupa abon maka ikan afkiran itu tetap bernilai uang," jelas Isna.

Perusahaan JBG selaku pembina telah membuatkan pula kemasan sehingga produk abon tersebut terlihat lebih menarik. Harganya Rp25 ribu per bungkus ukuran kemasan 100 gram 

Sebelumnya para nelayan sudah pula mendapat pelatihan pembuatan bilis tepung.

Dengan adanya produk olahan ikan yang diafkir tersebut maka meningkatkan ekonomi rumah tangga.

 (Banjarmasinpost.co.id/Salmah Saurin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved