Berita Nasional

Malaysia dan Singapura Alami Lonjakan Kasus Covid-19, Pemerintah Indonesia Imbau Pakai Masker Lagi

Negara tetangga, Malaysia dan Singapura mengalami lonjakan kasus Covid-19 di penghujung akhir 2023.

Editor: Mariana
Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki
Ilustrasi–Warga Kalsel sudah bisa mendapat suntikan vaksin Covid-19 dosis keempat mulai Selasa (24/1/2023). 

Ngabila menjelaskan,sejak Juni 2023 Indonesia telah masuk fase endemi Covid-19.

Lonjakan kasus Covid-19 dapat terjadi setiap 6 bulan sekali polanya seperti ISPA terutama terjadi lonjakan saat pancaroba dan musim penghujan.

Baca juga: Waspada Banjir Saat Musim Penghujan, Lapas Amuntai Bersihkan Saluran Air 

Gunakan Masker dan Vaksinasi

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk menjalankan perlindungan ganda.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan mendapatkan vaksinasi dan menjalankan protokol kesehatan (prokes).

"Kami juga melihat ada kenaikan, cuma kan memang bagusnya, kita masih ada vaksinasi. Kalau itu divaksin, kita seharusnya bisa bagus," ujar Budi dalam keterangannya.

Terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menjelaskan maksud prokes yang dikatakan Budi saat merespons lonjakan kasus Covid-19 di Singapura dan Malaysia.

Ia mengatakan, masyarakat dapat kembali memakai masker dan mencuci tangan untuk mencegah penularan Covid-19.

Selanjutnya, apabila merasakan ada gejala Covid-19 bisa segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Pihaknya juga meminta masyarakat untuk melakukan isolasi mandiri apabila tertular Covid-19.

Kemudian, yang tidak kalah pentingnya, masyarakat juga diimbau untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 jika belum lengkap.

"Bila tidak urgent, menunda perjalanan ke negara-negara yang melaporkan adanya lonjakan kasus," jelas Nadia.

Nadia menerangkan, kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan karena varian baru.

Varian yang saat ini mendominasi di Indonesia, lanjut Nadia, adalah varian Eris atau EG.5 dan EG.2.

"Kasus Covid-19 naik karena ada varian baru. Itu fenomena yang memang terjadi," jelasnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved