Berita Tanahlaut

Seribu Lebih Balita di Tanahlaut Alami Stunting, Dinkes Pastikan Lanjutkan Pemberian Susu Formula

Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), pun juga masih fokus menangani stunting

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
(banjarmasinpost.co.id/idda royani)
WARGA antusias memeriksakan kesehatan di lokasi pelayanan kesehatan Dinkes Tala pada kegkatan Turdes Insting di Desa Benualawas, Kamis (14_12) siang.. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pemerintah pusat dan daerah di Indonesia hingga sekarang masih terus berupaya menurunkan angka stunting melalui beragam upaya.

Pemerintah daerah di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), pun juga masih fokus menangani stunting. Sebaran kasus stunting telah dipetakan dan saat ini sedang ditangani secara serius.

Data diperoleh Minggu (17/12/2023), angka stunting di Kabupaten Tala masih tembus seribu. Kasusnya hampir dijumpai pada tiap desa yang tersebar pada sebelas kecamatan di daerah ini.

Program pemberian makanan tambahan serta pemberian susu formula plus telur serta vitamin terus dilakukan. Namun belum dapat menjamah seluruh sasaran lantaran keterbatasan anggaran.

Baca juga: Tak Sampai 24 Jam, Polisi Berhasil Amankan Tiga Pelaku yang Tewaskan Mantan Atlet Tinju Banjarmasin

Baca juga: Video Penemuan Jasad di Lantai 9 UNPRI Medan Berbuntut Panjang, 6 Mahasiswa Dilaporkan ke Polisi

Kepala Dinas Kesehatan Tala dr Hj Isna Farida menyebutkan jumlah total kasus stunting di Tala hingga Oktober 2023 sebanyak 1.298 balita usia lima tahun ke bawah.

Pada anggaran biaya tambahan (ABT) tahun 2023, sebutnya, baru sekitar 500 balita yang mendapatkan bantuan susu formula dan telur untuk rentang waktu selama tiga bulan.

Sedangkan ibu hamil (bumil), tercatat sebanyak 3.668 orang dan yang tersentuh bantuan susu formula dan telur pada ABT 2023 yakni 365 orang.

"Anggaran terbatas sehingga belum semuanya terbantu. Tapi sebelumnya pada anggaran murni 2023 mereka sudah dapat," kata Isna.

Ia menerangkan bantuan susu formula untuk balita stunting dan bumil tersebut untuk rentang waktu tiga bulan ke depan.

Selanjutnya akan dilakukan pemantauan terhadap perkembangan kondisi balita stunting tersebut. Diharapkan melalui pemberian asupan gizi seimbang, dapat terbebas dari stunting.

Isna mengatakan balita disebut stunting jika panjang badan tidak sesuai dengan usia. Anak usia satu tahun, minimal panjang badan yakni 70 sentimeter.

Anak usia dua tahun panjang badang setidaknya 80 sentimeter, anak usia tiga tahun panjang badan minimal 90 sentimeter.

Lalu, anak usia empat tahun panjang badannya minimal 98 sentimeter dan anak usia lima tahun panjang badan minimal 100 sentimeter.

Baca juga: Beredar Segerombol Orang Bawa Senjata Tajam di Jalan Keramat Banjarmasin, Begini Kata Warga Setempat

(banjarmasinpost.co.id/idda royani)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved