Kabar Kaltara
Ombudsman Pertanyakan SOP di RSD Tanjung Selor, Bayi Meninggal Diduga Akibat Keterlambatan Pelayanan
Meninggalnya bayi yang baru dilahirkan di RSD Tanjung Selor disikapi oleh Ombudsman Republik Indonesia (ORI) perwakilan Kaltara
Setibanya di RSD Tanjung Selor pada pukul 12.30 Wita, Senin (25/12/2023), masih ungkap Sulfia, oleh ayahnya meminta agar malam itu dilakukan operasi terhadap ibunya. Namun, petugas di RSD Tanjung Selor meminta agar persyaratan administrasi dilengkapi terlebih dahulu, mengingat pasien ini menggunakan BPJS Kesehatan.
“Setelah Ayah melengkapi syarat administrasi itu, kemudian meminta agar dapat dilakukan operasi terhadap Ibu saya. Tetapi, pihak petugas medis pada malam itu merasa optimistis bahwa pasien bisa melahirkan secara normal, karena sudah bukaan 10,” ungkap Sulfia.
Ia mengatakan, oleh keluarga sudah menjelaskan, bahwa 4 tahun sebelumnya pernah menjalani operasi caesar. Namun, pihak petugas tetap pada pendirian awal bahwa pasien bisa melahirkan dengan normal.
“Padahal Ayah saya terus memohon agar dilakukan operasi (caesar), tetapi tidak ditanggapi,” kata Sulfia.
Dikatakannya, pada pukul 18.00 Wita, pasien dalam kondisi lemas dan bayi dalam kandungan sudah tidak aktif seperti sebelumnya. Ironisnya, kata dia, pihak medis tidak segera mengambil tindakan.
Pada pukul 21.00 Wita baru dilakukan operasi hingga pukul 23.00 Wita, bayi yang diharapkan dapat lahir dengan selamat ternyata meninggal dunia.
“Pihak medis menganggap bayi kurang sehat, padahal dua hari sebelumnya sudah dilakukan USG di salah satu praktek terpercaya di Tanjung Selor, bahwa adik saya (bayi) itu dalam keadaan sehat,” beber Sulfia.
“Sudah dipompa tetapi tetap tak selamat. Ibu mengalami pendarahan yang diduga menjadi penyebab bayi itu meninggal dunia,” imbuh dia.
Pihak Rumah Sakit, melalui Direktur RSD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor dr Widodo Darmo Sentono Sp.Jp mengatakan, terkait informasi tersebut, sedang ditelusuri oleh pihaknya.
Senada disampaikan dr Heriyadi Suranta, humas RSD Tanjung Selor. "Sedang kita selidiki lebih lanjut," ungkapnya kepada Tribun Kaltara melalui pesan singkat via whatsapp.
Informasi lebih lanjut, masih menunggu proses penyelidikan di internal pihak Rumah Sakit.
Berkaitan keluhan keluarga pasien, pihak Rumah Sakit membantah jika meninggalnya bayi tersebut akibat kelalaian atau lambatnya layanan yang diberikan RSD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo.
Menurut direktur Rumah Sakit dr Widodo, pihaknya senantiasa berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi semua pasien yang berobat.
Terkait kasus kematian bayi baru lahir ini, lanjut Widodo, seluruh tenaga kesehatan yang terlibat telah melakukan upaya sungguh-sungguh dalam membantu persalinan. Ibu telah dilakukan operasi Sesar (pertolongan persalinan).
“Namun dengan sangat menyesal harus kami sampaikan bahwa bayi dari ibu tidak tertolong, karena adanya komplikasi (lepasnya perlekatan ari-ari bayi didalam rahim). Oleh karena itu, atas nama RS dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, kami turut berduka cita dan bersedih atas kejadian ini," ujar dia
"Kami juga tegaskan, bahwa kami akan menindak lanjuti kejadian ini agar menjadi lebih jelas," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Bayi Meninggal Diduga Akibat Keterlambatan Pelayanan, Ombudsman Pertanyakan SOP di RSD Tanjung Selor,
| Diterjang Badai, Empat Nelayan di Perairan Pantai Amal Baru Tarakan Kaltara Hilang |
|
|---|
| 35 Anak di Sebatik Tengah Nunukan Kaltara Keracunan MBG, Sampel Makanan Dikirim ke Laboratorium |
|
|---|
| Puluhan Siswa di Pulau Sebatik Kaltara Keracunan, Dewan Minta Program BMG Distop Dulu |
|
|---|
| Mobil Dinas Camat Dipakai Bantu Evakuasi 13 Murid SD di Sebatik Kaltara Diduga Keracunan MBG |
|
|---|
| 58 Siswa Sebatik Tengah Kaltara Mual Hingga Diare Usai Santap MBG, Camat: Gejalanya Cukup Berat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Ilustrasi-Pelayanan-di-RSD-Soemarno-Sosroatmodjo-Tanjung-Selor-dikeluhkan22.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.