Berita Banjarmasin

Kasus Demam Berdarah Melonjak di Kalsel, Dinkes Tunggu Laporan Pemda untuk Tetapkan Status KLB

Kasus DBD di Kalimantan Selatan mengalami peningkatan, ini kata Kepada Dinas Kesehatan Diauddin

|
Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki
Kepala Dinkes Kalsel Diauddin 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Tren penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melonjak.

Data yang dihimpun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalsel hingga Sabtu (27/1/2024), tercatat ada 1.070 pengidap DBD, dan delapan di antaranya meninggal dunia.

Kasus terbanyak ditemukan di Kabupaten Banjar dengan jumlah penderita 222 orang, disusul Hulu Sungai Tengah (HST) dengan 155 kasus, dan Tanah Laut sebanyak 148 kasus.

Kepala Dinkes Kalsel Diauddin menilai, lonjakan kasus DBD itu disebabkan faktor cuaca.

“Hujan yang kerap terjadi belakangan ini membuat adanya genangan air yang menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti berkembang,” katanya, Selasa (30/1/2024).

Kendati demikian, Dinkes Kalsel belum menetapkan status DBD sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Diauddin mengaku masih menunggu perkembangan laporan dari pemerintah di kabupaten/kota.

Sebab, menurutnya, penetapan status KLB banyak indikator. Antara lain yakni peningkatan kasus mencapai 50 persen dibanding bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

“Saat ini yang baru menetapkan KLB adalah Pemerintah Kabupaten HST,” ujarnya.

Baca juga: Ancaman DBD di Tapin Meningkat, Begini Syarat untuk Bisa Ajukan Fogging 

Baca juga: Sembunyikan 5 Kg Sabu Dalam Pampers, Kurir Sabu Warga Banjarmasin Disergap di Gambut

Diauddin meminta lonjakan kasus DBD tidak dianggap remeh. Menurutnya, perlu kesadaran tinggi dari masyarakat untuk membersihkan lingkungan tempat tinggal masing-masing.

Salah satu cara paling efektif yakni menerapkan 3M (menguras penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali barang barang bekas).

“Diperlukan sinergi dalam menghancurkan sarang nyamuk yang membawa virus Dengue dengan 3M,” ujarnya.

Selain meminta keterlibatan masyarakat, Dinkes juga melakukan langkah antisipasi dengan melakukan pemantauan langsung ke lapangan terkait upaya pemberantasan jentik nyamuk Aedes Aegypti oleh pemerintah kabupaten/kota.

“Atas arahan Pak Gubernur, kita juga melakukan gotong royong massal di seluruh SKPD, dan juga membentuk tim yang ditugaskan mengecek jentik-jentik yang ada di perkantoran,” tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mewanti-wanti seluruh jajaran agar lebih meningkatkan upaya pencegahan penyebaran DBD.

“Saya meminta kepada dinas terkait agar lebih mempertajam gerakan-gerakan pencegahan penyebaran DBD,” ucap Gubernur yang akrab disapa Paman Birin.

Menurutnya, pembersihan sarang nyamuk Aedes Aegypti harus dilakukan dengan bergotong royong, dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)W

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved