Kondisi Mayat Laki-laki yang Ditemukan di Ujung Sungai Bandara Juwata Tarakan, Diduga Bunuh Diri

BANJARMASINPOST.CO.ID. TARAKAN – Kondisi mayat atau jasad jenis kelamin laki-laki yan ditemukan di ujung sungai Bandara Juwata Tarakan, Kalimantan Utara terungkap.

Polres Tarakan menindaklanjuti laporan penemuan mayat atau jasad jenis kelamin laki-laki di ujung sungai Bandara Juwata Tarakan, Kalimantan Utara, pada Minggu (28/1/2024)

Polres Tarakan mengindetifikasi mayat pria inisial R berusia 55 tahun diindikasikan meninggal dunia karena bunuh diri.

Dikatakan Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona TPP Siregar melalui Kasat Reskrim Polres Tarakan, terkait temuan mayat di ujung sungai Bandara Juwata Tarakan pada Minggu (28/1/2024) malam,Kelurahan Karang Anyar Pantai.

Baca juga: Kelancaran Distribusi Logistik Pemilu 2024, KPU HST Dirikan Posko Logistik di Desa Juhu

Baca juga: Harga Ikan Gabus Melambung, Seporsi Nasi Kuning di Banjarbaru Pun Ikut Naik

Polres Tarakan menerima informasi pada 28 Januari 2024 sekitar pukul 21.00 WITA. Saat itu ada seorang warga bekerja sebagai pengambau, melihat jasad laki-laki dan segera menghubungi pihak kepolisian dan Babinsa setempat.

Baca juga: Update Kasus Viral Penemuan Mayat di Kampus Swasta, Polrestabes Medan Temukan Total 5 Jenazah

“Dari informasi tersebut, personel Polres Tarakan datangi TKP berada di ujung Sungai Bandara. Saat kami menuju ke TKP, memang benar bahwa ada seorang mayat laki-laki dalam kondisi mengambang dan lehernya terikat di salah satu pohon bakau di sungai ujung bandara,” jelasnya.

Pihaknya langsung membawa korban ke RSUD untuk dilakukan visum. Setelah visum dan berkoordinasi dengan forensic ditemukan fakta bahwa korban tersebut diduga bunuh diri. Fakta yang menyimpulkan itu, di dahan tersebut terdapat simpul mati dan di leher korban ada simpul hidup.

“Simpul hidup di leher korban diindikasikan dia sendiri yang memasang tali tersebut. Setelah kami dalami tadi malam dari keluarga korban, kami menemukan dimana keluarga korban mengenali baju terakhir yang ia gunakan,” jelas Kasat Reskrim Polres Tarakan.

Korban diketahui berinisial R berusia 55 tahun bekerja sebagai penambang pasir. Setelah itu kepolisian melakukan penyelidikan mendalam dan hasilnya ditemukan fakta bahwa korban sudah pisah ranjang selama 10 tahun.

Baca juga: Pipa Distribusi Air PT AMTB di Tabalong Bocor, Tim Lapangan Langsung Lakukan Penanganan

“Istrinya meminta cerai. Namun dari anak-anak korban tidak mau orangtuanya berpisah. Setelah itu, korban tinggal di rumah anaknya. Hasil penyelidikan, ternyata anaknya tidak berkenan orangtuanya juga hidup bersama korban dan sempat keluar bahasa, korban jadi beban buat anaknya. Sehingga korban membuat pondok di sebelah rumah anaknya,” terang Kasat Reskrim Polres Tarakan.

Kemarin korban sudah diterbangkan ke Jawa Timur untuk disemayamkan. Lokasi domisili di Tarakan ada di Jalan Sakura Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Tarakan Barat. Korban diketahui berpindah-pindah pekerjaan sebagai penambang pasir.

“Dari hasil pemeriksaan semalam, bahwa posisi kepala tinggal tengkorak, bagian kaki ada yang hilang kemungkinan dimakan binatang dan inidkasinya sekitar 4 hari lebih sudah meninggal,” jelasnya.

Memang sebelumnya keluarganya sudah mencari dan sudah ada laporan ke kepolisian dan saat itu belum ditemukan. Dan kurang lebih 4 hari dicari dan memberitahu terakhir melihat korban pada 14 Januari 2024.

“Korban tidak pamit ke keluarganya, tinggal sendiri. Diduga bunuh diri mau diceraikan, anaknya tidak mau orangtuanya bercerai. Korban tinggal sama anaknya, anaknya sampaikan jangan tinggal di sini, dan bikinlah pondok,” tukasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Ditemukan Mayat Laki-laki di Ujung Sungai Bandara Juwata Tarakan, Diduga Bunuh Diri,