Banjir di Kalsel

Akses Samuda-Bajayau Terputus Akibat Banjir, Warga Daha Bangun Titian dari Kayu Galam

Akses jalan di Desa Samuda, kecamatan Daha Selatan ke Desa Bajayau, Kecamatan Daha Barat tergenang banjir. Warga swadaya membangun titian dari galam

Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
Camat Daha Barat untuk BPost
Titian dari kayu galam yang dibuat secara swadaya oleh masyarakat Desa Siang Gantung, Kecamatan Daha Selatan. Akses jalan penghubung Kecamatan Daha Barat dan Daha Selatan itu terendam sejak pertengahan Januari 2024, dan sampai kemarin tak kunjung surut. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Akses jalan di Desa Samuda, kecamatan Daha Selatan ke Desa Bajayau, di Kecamatan Daha Barat tergenang banjir sejak pertengahan Januari 2024.

Kondisi tersebut, membuat jalan penghubung utama antarkecmatan itu terputus. Sampai Kamis (1/2/2024) jalur tersebut tidak bisa dilewati sepeda motor, karena kedalamannya mencapai 50 sentimeter.

Sedangkan untuk mobil, untuk jenis city car tak disarankan melintas.

Salamat, warga Daha Barat kepada banjarmasinpost.co.id mengatakan, jalan yang terendam ada beberapa titik.

Baca juga: Viral Banjir Rendam Desa Mentewe Tanah Bumbu, Kades Ungkap Fakta Terbaru

Baca juga: Tanah Longsor di Desa Sungai Harang HST, BPBD Sebut Akibat Hujan Deras

Masuk Desa Samuda dan Siang Gantung Daha Barat.  

Untuk mengatasi masalah tersebut, warga kedua desa masing-masing membangun titiap terbuat dari kayu galam, agar sepeda motor bisa menyeberang sejak 22 Januari lalu.

Kondisi jalan yang tergenang air cukup lama di wilayah perairan raw aitu, juga menimbulkan kerawanan bagi pengendara mobil.

Menurut Salamat, ada dua truk yang sudah terguling saat melintas di Siang Gantung. TRuk tersebut mengangkut material proyek pemerintah dan angkutan perusahaan sawit. Beruntung tidak ada korban jiwa.

Sementara itu, Camat Daha BaratRiduan Syahrani Anton, yang dihubungi hari ini menyebut, titik jalan terendam ada di Siang Gantung sekitar 60 meter, dengan kedalaman air mencapai lebih dari 50 sentimeter.

Pembangunan titian dari kayu galam, kata Camat dilakukan masyarakat secara gotong royong.

Dananya,  hasil urunan masyarakat dan para pegawai kecamatan dan camat sendiri secara pribadi.

Menurut Camat, perbaikan dan peninggian jalan tersebut sudah masuk prioritas program RKPD Musrenbang 2025.

Sementara, Camat Daha Selatan Ahmad Yani, untuk titik jalan terendam di Desa Samuda sekitar 30 meter.

“Di Samuda ini paling awal terendam untuk wilayah Nagara, sehingga lumayan dalam dan banyak batu serta lubang yang membahayakan pengendara. Untuk itu pada 23 Januari kemarin warga membuat titian kayu galam,”kata Yani.

Baca juga: Banjir Masih Jadi Ancaman di Kabupaten Banjar, Waduk Riam Kiwa Jadi Solusi?

Dijelaskan, kondisi kedalaman air di jalan itupun berubah-ubah, tergantung cuaca.

“Hari ini bertambah dalam karena Rabu malam hujan deras sejak sore sampai pukul 21.00 wita.

Sebelumnya sempat surut 2-3 hari,”jelasnya.

Lamanya genangan air sendiri tak bisa diprediksi. Banjir tahunan itu, menurut warga biasanya berbulan-bulan, baru benar-benar surut. (Banjarmasinpost.co.id/Hanani)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved