Berita Balangan

SDN Papuyuan Balangan Cuma Punya 6 Siswa, Begini Cerita Guru yang Mengajar Hanya 1 Siswa

SDN Papuyuan Desa Matang Hanau Kecamatan Lampihong Kabupaten Balangan kini hanya memiliki enam siswa dengan lima orang guru pengajar

|
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati
Guru kelas satu mengajar satu-satunya siswa yang ada di kelas itu, Kamis (1/2/2024). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Berdiri sejak 2010 dan sempat memiliki banyak siswa, SDN Papuyuan Desa Matang Hanau Kecamatan Lampihong Kabupaten Balangan kini hanya memiliki enam siswa dengan lima orang guru pengajar.

Tahun 2024 tidak dilakukan regrouping namun sejak tahun ini dari Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan untuk tidak lagi menerima siswa baru. 

Wali kelas satu, Fatimah mengatakan dirinya sudah dua tahun ajaran mengajar satu orang siswa.

Dirinya memilih untuk duduk semeja dengan siswa agar lebih mudah dalam menyampaikan materi pembelajaran. 

Baca juga: Hujan Deras Guyur Kabupaten Banjar, Desa Rantau Nangka Sungai Pinang Tergenang 5 Jam

Baca juga: Update Longsor Jalan Batulicin - Kandangan, Hingga Kini Belum Belum Bisa Dilewati Pengendara

Tidak lagi menggunakan papan tulis, dirinya lebih memilih untuk menunjukkan pelajaran langsung menggunakan buku ajar di setiap mata pelajaran.

"Supaya lebih fokus belajar, karena hanya satu orang jadi langsung duduk di depan saya," ujarnya.

Jam belajar sama seperti sekolah pada umumnya, untuk jam istirahat biasanya hanya dipakai untuk bermain karena tidak ada kantin sekolah ataupun orang berjualan.

Fatimah tinggal di Desa Banjang Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) perlu waktu sekitar 30 menit untuk menuju sekolah, jika siswa izin atau berhalangan hadir dirinya tetap datang ke sekolah meskipun tidak mengajar.

Tampak Sinta Amelia satu satunya siswa di kelas satu menerima penyampaian materi guru dengan serius.

Duduk di depan guru, sesekali dirinya menyandarkan kepala di meja guru pada saat menulis.

Meskipun hanya dirinya siswa kelas satu namun dirinya mengatakan tetap semangat untuk masuk ke sekolah.

Dengan berjalan kaki atau kadang diantar orangtua, saat jam istirhat dirinya biasanya bermain dengan siswa dari kelas lain. 

"Senang berangkat sekolah dan belajar, Ingin jadi polisi wanita," ujarnya riang saat ditanya apa cita citanya. 

Kepala SDN Papuyuan Subandi mengatakan saat ini ruang kelas yang digunakan hanya empat, yaitu kelas satu dengan satu siswa, kelas dua dengan satu siswa, kelas lima dengan dua siswa dan kelas enam dengan dua siswa.

Jumlah siswa di SDN Papuyuan adalah enam orang dengan lima guru pengajar yaitu empat wali kelas dan satu guru agama. 

Kondisi SDN Papuyuan saat ini secara fisik memang cukup memprihatinkan, tak dilakukan renovasi juga karena jumlah siswa semakin sedikit.

Untuk menuju ke ruang kelas enam terdapat koridor dengan lantai yang sudah rusak dan berlubang.

Guru selalu mengingatkan agar siswa berhati hati saat melewati karena dibawah lantai merupakan rawa. 

Dua ruang kelas tidak digunakan dan dibiarkan kosong, bangunan untuk perpustakaan juga sudah rusak dan dipindahkan ke ruang lain, termasuk dengan mushola dan toilet yang juga mengalami kerusakan.

Dirinya mengaku masih belum mendapatkan pemberitahuan resmi dari Dinas Pendidikan mengenai adanya keputusan tidak lagi menerima siswa baru. Rencananya pada tahun ajaran ini akan ada satu siswa lagi yang akan masuk sebagai siswa baru.

Dirinya mengatakan bahwa untuk rencana penggabungan sekolah memang sudah  pernah mendengar namun belum ada tindakan resmi dari dinas yang dilakukan.

Saat ini seluruh guru yang mengajar di SDN Papuyuan merupakan pegawai dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Sebelumnya terdapat lima tenaga honorer yang saat ini semuanya sudah pindah ke sekolah lain.

"Kami berharap sekolah masih tetap dipertahankan, terlebih untuk pemindahan tenaga PPPK sulit dan prosesnya panjang, saat ini jalan menuju trans Papuyuan sudah diperbaiki kami berharap bisa mendapat lebih banyak siswa lagi," ujarnya. 

Sekolah terdekat dari SDN Papuyuan adalah SDN Matang Hanau yang jaraknya sekitar dua kilometer, dengan akses jalan yang mudah karena pada 2023 dilakukan perbaikan jalan melalui program karya bakti TNI. 

Berkurangnya jumlah siswa ini akibat berkurangnya juga warga di daerah transmingrasi Papuyuan.

Baca juga: Genjot Khazanah Perkopian, Pemprov Kalsel Bakal Bantu Petani di Lima Kabupaten Ini

Warga meninggalkan lokasi transmigrasi, karena sejak 2015 terjadi banjir hampir sepanjang tahun, air menggenangi bagian pemukiman dan lahan yang biasanya digunakan untuk bercocok tanam.

Dengan tergenangnya daerah tersebut warga kesulitan untuk mencari mata pencaharian. Sehingga banyak warga yang berpindah keluar dari daerah tersebut.

Transmigrasi Papuyuan di Desa Matang Hanau pada 2008 dengan jumlah 200 kepala keluarga dengan luasan sekitar 300 hektar ditambah dengan area sekitar yaitu ribuan hektar. Namun, saat ini hanya tersisa sekitar 50 kepala keluarga. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved