Tim Penilai Adipura Sambangi Titik Pantau di HSU, Bank Sampah Jadi Sorotan

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Sejumlah titik pantau yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dalam rangka penilaian Adipura 2024 telah disambangi tim penilai.

Tim penilai ini gabungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan juga Dinas Lingkungan Hidup (LH) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Lingkungan Hidup (Disperkim LH) HSU, Hermani Johan, dalam tahapan proses penilaian Adipura, terlebih dahulu diawali dengan laporan yang mereka kirimkan.

Kemudian setelah itu barulah tim penilai datang untuk melakukan penilaian dengan mendatangi langsung lokasi yang menjadi titik pantau.

"Tim penilai Adipura telah melakukan penilaian ke titik pantau di Kabupaten HSU dua hari pada 21-22 Januari 2024," katanya.

Baca juga: Deteksi Dini Serangan Demam Berdarah, Dinkes HSU Distribusikan RDT Dengue ke Puskesmas

Baca juga: Gerebek Rumah di Teluk Cati HSU, Polisi Gagalkan Transksi Sabu Tiga Pria Diduga Pengedar

Adapun titik pantau penilaian meliputi sekolah, pasar, puskesmas, rumah sakit, jalan protokol, perumahan dan area perkantoran.

Kemudian juga dilakukan di area Ruang Terbuka Hijau (RTH), TPA, TPS, depo pilah sampah dan juga fasilitas pengelolaan sampah, seperti TPS3R.

"Pada saat datang tim yang menentukan titik pantau mana yang mau mereka datangi, seperti TPS3R ada tiga lokasi yang didatangi tim penilai," ujarya.

Disampaikannya, dari penilaian yang dilakukan tim ini ada beberapa masukan dan saran terhadap titik pantau.

Di antaranya terkait tentang keberadaan dan pengelolaan bank sampah, terutama yang ada di SKPD-SKPD maupun di desa-desa dan juga terkait TPS3R.

Baca juga: TPS Tempat Pj Bupati HSU Mencoblos Prabowo-Gibran Unggul Tipis, Ini Raihan Suara Capres 02

Sehingga pihaknya akan berusaha melakukan perbaikan dengan meningkatkan pembinaan ke bank sampah dan TPS3R yang sudah ada.

Selain juga berusaha menghidupkan kembali bank sampah yang mungkin sudah tidak lagi berjalan dengan optimal.

"Jadi lebih ke manajemen dan pengelolaan," ucapnya. (Banjarmasinpost.co.id/Dony  Usman)