Tajuk

Beras, Ramadan dan Gaji Pas-pasan

Kenaikan harga beras pada 2024, 20 persen lebih tinggi dibanding tahun lalu. Rata-rata, dari Rp14 ribu ke Rp 18 ribu per kilogram

Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Dok
Tajuk : Beras, Ramadan dan Gaji Pas-pasan 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Harga beras di Indonesia kembali mengalami kenaikan pada Februari 2024. Hal ini tentu menjadi kabar buruk bagi masyarakat, terutama menjelang Ramadan yang biasanya diiringi dengan kenaikan harga sembako.

Kenaikan harga beras pada 2024, 20 persen lebih tinggi dibanding tahun lalu. Rata-rata, dari Rp14 ribu ke Rp 18 ribu per kilogram.

Meski Presiden Joko Widodo beralasan perubahan iklim sebagai penyebab dan terjadi tak hanya di Indonesia, salah satu faktor yang diyakini sebagai penyebab yakni kelangkaan pupuk.

Pengamat ekonomi Said Abdullah dalam sebuah wawancara mengatakan ada persoalan kompleks yang membuat pasokan beras menjadi langka dan membuat harganya terus naik.

Dia mengatakan, persoalan pupuk sudah terjadi sejak akhir 2022, dimulai dari adanya pengurangan alokasi pupuk. Kelangkaan ini membuat biaya produksi padi meningkat, sehingga harga jual beras ikut naik.

Sebagai contoh, ketersediaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Baritokuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan masih dikeluhkan petani. Abdussalam, petani di Desa Pendalaman Baru Kecamatan Barambai yang pernah menerima pupuk hingga sembilan karung dengan berat masing-masing 50 kilogram, kini hanya dapat jatah pupuk bersubsidi 3 karung.

Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan besar tentang efektivitas kebijakan pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional, terlepas dari isu politik yang juga banyak dikaitkan.

Pemerintah pusat dan daerah perlu mengambil langkah-langkah kongkret untuk mengatasi masalah ini.

Jika tidak segera diatasi, kenaikan harga beras dapat memicu inflasi dan memperburuk kondisi ekonomi masyarakat, yang sudah diwanti-wanti oleh Menteri Keuangan RI (Menkeu) Sri Mulyani. Meskipun dalam catatannya, inflasi Indonesia saat ini lebih rendah dibandingkan negara-negara maju lain.

Tak cuma beras, bendahara negara ini juga merinci, beberapa komoditas pangan lainnya yang mengalami kenaikan mulai dari cabai merah 17 persen persen. Kemudian telur ayam naik 3,9 persen, daging ayam naik 2,2 persen hingga bawang putih naik 1,9 persen.

Apalagi, bulan puasa sudah di depan mata. Bila tak teratasi, tentu hal ini akan semakin memberatkan masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan menengah dan rendah yang gajinya pas-pasan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Aneh Tapi Waras

 

Politik Bansos

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved