Berita Banjarmasin

Kenakalan Remaja Tetap Marak Walau Ramadan, Ada Warga Kena Sabet Senjata Tajam

Kenakalan remaja kembali marak terjadi di Kota Banjarmasin. Ironisnya, aksi-aksi kenakalan ini selalu terjaring ketika memasuki Ramadan.

Humas Polresta Banjarmasin
Puluhan remaja diberikan pembinaan akibat kedapatan hendak melakukan aksi tawuran di kawasan Jalan Mulawarman, Kota Banjarmasin. 


BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kenakalan remaja kembali marak terjadi di Kota Banjarmasin. Ironisnya, aksi-aksi kenakalan ini selalu terjaring ketika memasuki Bulan Suci Ramadan.

Aksi kenakalan itu berupa dugaan mesum di hotel kelas melati atau penginapan, perang sarung, tawuran antarkelompok hingga balap liar yang terindikasi ada judi di dalamnya.

Misalnya saja beberapa waktu lalu Polsek Banjarmasin Tengah mengamankan puluhan remaja yang terlibat hendak tawuran dan balap liar.

Lalu ada juga yang terjaring dikarenakan tertangkap basah sedang ngamar di hotel kelas melati.
Begitu juga dengan Polsek Banjarmasin Timur yang berhasil mengamankan delapan orang muda-mudi di luar nikah sedang asyik ngamar di suatu guest house wilayah hukumnya.

Data dihimpun BPost, sedikitnya ada 108 orang yang terjaring dalam razia yang dikenal dengan Patroli Cipta Kondisi Ramadan 1445 H Tahun 2024.

Terbaru, Rabu (20/3/2024) dini hari, beredar kabar ada sekelompok orang yang sedang melakukan penyerangan di Jalan Kelayan A Gang Setuju dan Gang Damai, RT 9, Kecamatan Banjarmasin Selatan.

Ketua RT 9 Kelurahan Kelayan Dalam, Nor Adenan menyebut, ada salah satu warganya di kawasan itu yang mengalami luka di bagian punggungnya akibat serangan senjata tajam.

Kepada BPost ia mengungkapkan peristiwa penyerangan itu dilakukan oleh enam orang remaja yang berusia di kisaran 18 sampai 20 tahun.

“Awalnya saya tidur, lalu ada anak-anak yang berlarian sambil berkata ada yang menyerang. Anak-anak ini tak ada yang mengetahuinya,” kata Adenan, Rabu siang.

Tak lama berselang, tiga sepeda motor yang masing-masing dinaiki oleh dua orang muncul dan hendak melakukan penyerangan lagi. Bahkan kata dia, semuanya tampak membawa senjata tajam jenis celurit.

“Sempat terjadi bentrok antara warga sini sama mereka. Hingga akhirnya ada korban kena sabetan. Warga juga melakukan perlawanan, masing-masing dari mereka mengambil apapun yang bisa dijadikan senjata,” tuturnya.

Usai ada yang terluka bentrokan pun berhenti dan keenam orang yang diduga melakukan penyerangan itu meninggalkan lokasi kejadian.

“Kami tak mengenal mereka, malam itu juga kami ke Polsek Banjarmasin Selatan, namun korban juga tidak mau memasukkan laporannya,” terang dia.

Melihat maraknya kejadian itu, Adenan berharap kepolisian bisa memberikan respons lebih cepat lagi.

“Pasalnya saya dengar kejadian seperti ini juga ada di Pekapuran sana. Saya harap kejadian seperti ini cepat ditindaklanjuti agar tidak sampai menimbulkan korban jiwa,” harapnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved