Berita Banjarbaru

Update Kasus Tragedi Berdarah Sengketa Tanah di Liang Anggang Banjarbaru, Satu Pelaku Masih Diburu

Satu pelaku penganiyaan berdarah di Banjarbaru saat ini masih menjadi buronan petugas Polsek Liang Anggang, ini kata polisi

|
Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Irfani Rahman
Foto Ist Polsek Liang Anggang untuk BPost
Suasana keributan terjadi, antara kubu pemilik lahan A.N Siti Hajar dengan kubu H Riduan 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU -  Sudah hampir dua pekan, DPO bernama Aar pada kasus penganiayaan di Banjarbaru, masih dalam pengejaran personel Polsek Liang Anggang.

Penganiayaan yang dilakukan oleh Aar mengakibatkan korban bernama Baseri mengalami luka bacok, pada bagian wajah, lengan sebelah kanan dan dada, Sabtu (9/3/2024) lalu.

Akibat luka parah tersebut Baseri pun harus mendapatkan perawatan intensif, di RS TNI AU Syamsudin Noor, Banjarbaru.

Tidak sendiri, perawatan juga dijalani oleh dua rekan Baseri yang mengalami nasib serupa. Sempat melalui kondisi kritis, namun saat ini para korban sudah mulai membaik.

"DPO masih belum dapat, sedangkan kondisi korban mulai membaik. Sudah keluar dari rumas sakit untuk rawat jalan," kata Kanit Reskrim Polsek Liang Anggang, Ipda Firdaus Tarigan, Kamis (21/3/2024).

Dalam perkara penganiayaan tersebut, satu pelaku beranama Alus telah berhasil diamankan Polisi, sebelum 24 jam pasca kejadian.

"Pelaku disangkakan Pasal 351, ancaman hukuman paling lama 5 tahun," ujarnya.

Baca juga: Kronologi Penganiayaan Anak Terhadap Ibu Kandung di Makassar, Juga Ancam Bakar Korban

Baca juga: Bawa Sabu 1 Kg, Pria Asal Aceh Diringkus Di Kalsel, Sabu Disimpan Dalam Tas Ransel

Diungkapkan Tarigan keributan terjadi bermula saat pelaku Alus membacok korban Prastiyon beberapa kali, mengenai kedua tangan dan dada.

Melihat hal tersebut korban Muhammad Zaini Ghani dan pemilik lahan coba mendekat berniat untuk melerai.

Alus pun kemudian mengalihkan serangannya kepada korban Ghani, hingga mengakibatkan luka pada lengan sebelah kiri.

"Setelah mendapatkan serangan itu, korban Ghani lari menyelamatkan diri," jelasnya.

Merasa tidak bisa mengejar Ghani, Alus pun mengejar pemilik lahan. Saat berupaya lari pemilik lahan terpeleset dan jatuh.

Namun pada saat bersamaan korban Baseri berdiri melindungi pemilik lahan, dari serangan Alus dan Aar.

Melihat paman Baseri tidak berdaya Alus dan Aar pun langsung pergi meninggalkan TKP.

"Keributan tersebut dipicu oleh permasalaham sengketa tanah antara pemilik a.n Siti Hajar dengan H Riduan," terang Tarigan.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved