Diduga Korban Terkaman Buaya, Jasad Warga Bangkalan Melayu Kotabaru Ditemukan Sejauh 2 Kilometer

BANJARMASINPOST.CO.ID,KOTABARU -Diduga korban diterkam buaya, jasad warga Bangkalan Melayu Kotabaru ditemukan sejauh 2 kilometer dari lokasi awal dikabarkan hilang.

Radiah (67) warga Desa Bangkalan Melayu, RT 001, RW 001, Kecamatan Kelumpang Hulu, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan yang sempat dikabarkan hilang sudah ditemukan.

Perempuan paru baya itu saat ditemukan sudah meninggal. Jasadnya ditemukan sejauh 2 kilometer dari lokasi awalnya dikabarkan hilang.

Diduga korban diserang buaya, karena di tubuhnya ditemukan beberapa luka gigitan. Di bagian lutut kanan, paha dan betis kiri.

Baca juga: Pemkab Tala Tangani Kerusakan Rumdin di Hutan Kota Tahun Ini, Gunakan Anggaran Perubahan 2024

Baca juga: Teriakan Takbir Berkumandang, Warga Berlarian Saat Gudang Peluru Armed di Bekasi Kebakaran

Kapolres Kotabaru AKBP Dr Tri Suhartanto melalui Kasi Humas Iptu Agus Riyanto membenarkan kejadian tersebut terjadi, Sabtu (30/3/2024) kemarin sekitar pukul 06.00 Wita.

Berdasarkan keterangan saksi, kejadian bermula korban beraktivitas di bantaran sungai persis di belakang rumah. Aktivitas itu kegiatan rutin korban setiap pagi mencuci pakaian dan piring.

Diketahui korban hilang, seorang warga Nor Asiah hendak pergi ke warung. Melihat cucian piring di titian kayu. Sedangkan korban tidak terlihat di sana.

Nor Asiah curiga korban (Radiah) terjatuh ke sungai, kemudian Asiah berusaha mencari namun tidak menemukan.

Sedangkan keterangan Kurnia, warga lainnya sempat mendengar bunyi suara tercebur ke sungai. Keberadaan Kurnia dengan sumber bunyi hanya 30 meter.

Kemudian melaporkan kejadian itu ke Ardiani, Sekdes Bangkalaan Melayu dan memberitahukannya ke Polsek Kelumpang Hulu.

Kemudian mendatangi lokasi dan bersama-sama mencari korban. Pencarian menggunakan perahu motor (ketinting).

Beberapa jam menyusuri sungai, tepat pukul 17.28 Wita, tim dan warga menemukan korban sejauh 2 kilometer dari lokasi korban diduga diterkam buaya.

Korban dibawa ke Puskesmas Sungai Kupang untuk di Visum Ett Reverentum (VER). Hasil koordinasi petugas terkait dengan keluarga korban tidak diautopsi. Keluarga korban ikhlas menerima kejadian itu.

(Banjarmasinpost.co.id/Helriansyah)