Berita Viral

Jadwal Lebaran Ketupat 2024 dan Fakta Tradisi Lawas Masyarakat Jawa Tersebut, Sejarah dan Wilayahnya

Berikut ini adalah jadwal Lebaran Ketupat 2024 serta fakta-fakta menarik dari tradisi masyarakat Jawa tersebut.

Editor: Rahmadhani
Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi
Ilustrasi ketupat. Berikut ini adalah jadwal Lebaran Ketupat 2024 serta fakta-fakta menarik dari tradisi masyarakat Jawa tersebut. 

Di era Wali Songo, Lebaran Ketupat ini biasanya dirayakan dengan memanfaatkan tradisi slametan yang sudah berkembang di kalangan masyarakat.

Pada masa itu, tradisi ini juga menjadi sarana untuk mengenalkan ajaran Islam mengenai cara bersyukur kepada Tuhan, bersedekah, dan bersilaturahmi di hari Lebaran.

Saat Lebaran ketupat, biasanya masyarakat kembali membuat ketupat lengkap dengan sayur, sambal goreng, dan bubuk kedelai.

Makanan itu lalu dibawa ke tempat kenduri halaman rumah warga.

Selanjutnya, ketupat ditata sedemikian rupa dan didoakan bersama-sama oleh warga sebagaimana filosofi dari ketupat, yaitu mengaku lepat atau mengaku salah kepada Allah SWT.

Tradisi ini diawali dengan saling memaafkan sesama warga, kemudian ketupat itu disedekahkan supaya kita dan keluarga kita selalu diberi kesehatan.

Jadwal Lebaran Ketupat 2024

Berdasarkan beberapa sumber, diketahui lebaran ketupat dilaksanakan tujuh hari setelah Hari Raya Idul Fitri, atau jatuh pada tanggal 8 Syawal.

Merujuk Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024, perayaan Idul Fitri 1445 H atau 1 Syawal jatuh pada Rabu, 10 April 2024.

Berarti, diperkirakan jadwal lebaran ketupat akan dirayakan pada Rabu, 17 April 2024.

Dimana, penentuan waktu pelaksanaan tradisi Lebaran Ketupat yakni setelah umat Islam selesai menjalankan puasa Syawal pada tanggal 2-7 Syawal.

Apakah Lebaran Ketupat itu wajib?
Dilansir dari laman resmi Desa Jatimulyo, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Lebaran Ketupat bukan merupakan ibadah tambahan.

Tujuan tradisi Lebaran Ketupat adalah sebagai bagian dari syiar Islam yang yang berciri khas akulturasi budaya dan lebih dimaknai sebagai simbol kebersamaan.

Dalam pelaksanaannya tidak ada unsur-unsur ibadah sama sekali, seperti tidak ada takbiran maupun salat berjamaah.

Biasanya tradisi Lebaran Ketupat dilakukan hanya sekedar berkumpul, membaca doa-doa, bermaaf-maafan, dan saling bertukar hidangan yang berbahan dasar ketupat.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved