Berita Nasional

Satu Keluarga di Jambi Tewas Dalam Mobil yang Terjebak Lumpur, Ini Dugaan Penyebabnya

Inilah kronologi satu keluarga tewas dalam mobilyang terjebak di dalam lumpur di Jalan Dusun Limbur Baru (SP5),Jambi

Editor: Irfani Rahman
shutterstock
ilustrasi garus polisi. Ini dugaan penyebab satu keluarga tewas dalam mobil yang terjebak dalam lumpur di Jambi 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Geger kejadian satu keluarga yang terdiri ayah, ibu serta dua anaknya tewas dalam mobil yang terjebak dalam lumpur di Jalan Dusun Limbur Baru (SP5), Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Kabupaten Bungo, Jambi.

Dugaan penyebab korban yakni M (54) seorang ayah, NL (53) seorang ibu, lalu anak-anaknya V (15) perempuan, dan FA (9) anak laki-laki tewas karena ini.

Namun otopsi tak dilakukan karena pihak keluarga menyakini kejadian ini adalah musibah.

Sementara Kapolres Bungo, AKBP Singgih Hermawan menduga korban meninggal karena menghirup gas beracun dalam mobil yang berasal dari kebocoran AC.

Singgah menceritakan kronologi kejadian. Awalnya, satu keluarga tersebut akan bersilaturahmi lebaran ke rumah adiknya di PT SMA di Limbur, Jumat (12/4/2024) pukul 13.00 WIB.

Baca juga: Tragedi Maut di Tol Jakarta-Cikampek Pagi Ini, Libatkan Tiga Buah Kendaraan, 12 Orang Tewas

Baca juga: Gempa Goyang Yogyakarta Selasa 16 April 2024, Cek Pusat Guncangan dan Kekuatannya

Namun dalam perjalanan, mobil yang mereka tumpangi terjebak lumpur.  

"Untuk sementara tidak ada indikasi lain penyebab kematian. Karena hasil visum rumah sakit tidak ada tanda-tanda kekerasan," ujar Singgih Hermawan melalui pesan singkat, Selasa (16/4/2024).

Korban sempat menelpon adik iparnya Wadi, jika mobilnya terjebak dalam lumpur pada pukul 18.00 WIB.

Dua jam berselang sekitar pukul 20.00 WIB, Wadi menemukan mobil korban terperosok dalam lumpur di jalan milik perusahaan sawit PT Sukses Maju Abadi (SMA).

Wadi menyaksikan mobil dalam keadaan hidup. Kaca depan mobil tertutup, sedangkan kaca belakang terbuka sekitar 5 cm.

Saat itu, Wadi langsung membuka pintu kiri belakang dan 4 orang sudah meninggal. Ia pun bergegas melapor ke Polsek Limbur Lubuk Mengkuang.

Tolak Otopsi

Dikatakan Wadi, keluarga korban menolak otopsi, karena menganggap kematian satu keluarga ini murni musibah.

Penolakan otopsi juga disertakan surat pernyataan dari keluarga. Surat yang diteken oleh Wadi Sepentri (adik ipar) pada Sabtu (13/4/2024) menegaskan 4 poin.

1. Saya menolak dilakukan otopsi dari pihak kepolisian karena kejadian tersebut musibah.

2. Saya menolak dilakukan proses hukum karena kejadian tersebut musibah.

3. Saya tidak akan menuntut pihak manapun terkait kejadian tersebut baik melalui hukum adat maupun hukum negara Indonesia.

4. Surat pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar tanpa paksaan pihak manapun.

Sumber: Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved