Berita Banjarmasin
Peringatan Hari Kartini, Makin Banyak Perempuan Kalsel Jadi Guru Besar
Sejumlah kalangan di Kalimantan Selatan menggelar kegiatan menjelang Hari Kartini, Minggu (21/4).
Penulis: Frans Rumbon | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID - Sejumlah kalangan di Kalimantan Selatan menggelar kegiatan menjelang Hari Kartini, Minggu (21/4). PAUD Terpadu Santa Maria Banjarmasin misalnya mengadakan lomba fashion show, Jumat (19/4).
Peringatan ini tentu saja untuk mengingatkan semua kalangan agar memberi kesempatan kepada perempuan mengembangkan dirinya. Peringatan juga untuk mengingatkan kepada perempuan agar berjuang meningkatkan kemampuan dan kiprahnya.
Ini seperti yang telah dilakukan Prof Dr Hj Masyithah Umar M.Hum dan Prof Dr Hj Juairiah M.Pd, guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin.
UIN Antasari saat ini memiliki 25 guru besar. Sebagai salah satu perempuan guru besar di UIN Antasari, Prof Masyithah mengatakan kampus ini memberikan kesempatan kepada semua dosen untuk maju dan menjadi profesor. Menurut dosen Ilmu Fiqih pada Fakultas Syariah ini, Kamis (18/4), UIN Antasari tidak membedakan apakah dosen itu pria atau wanita.
Baca juga: Pemuda di Kabupaten Tabalong Terpaksa Aniaya Mantan Pacar karena Dicaci dan Didorong
Baca juga: Lansia di Kalsel Kehilangan Rp 10,5 Juta Gara-gara Lupa Ambil Kembali Kartu ATM
Hal tersebut dibenarkan Rektor UIN Antasari Prof Dr H Mujiburrahman. Seiring perkembangan zaman, dia mengatakan semakin banyak perempuan yang menjadi dosen. “Memang kalau dulu laki-laki. Sekarang banyak perempuan,” ujarnya, Kamis.
Penulis Kolom Jendela Banjarmasin Post ini bahkan menyatakan dosen yang ia rekomendasikan untuk kuliah S3 ke luar negeri 90 persennya adalah perempuan. Ada yang ke Australia, Belanda, hingga Inggris.
“Kesempatan menjadi guru besar terbuka lebar. Tentu untuk generasi yang akan datang, lima hingga 10 tahun lagi, perempuan guru besar semakin banyak,” katanya.
Namun Mujiburrahman menegaskan tidak menarget jumlah perempuan Guru Besar. Menurutnya perempuan dan laki-laki diberi fasilitas sama dan diperlukan adil. “Tidak ada diskriminasi antara laki-laki dan perempuan,” ujarnya.
Bahkan perempuan yang memenuhi syarat bisa menduduki jabatan tertentu. Di UIN Antasari ada perempuan yang menjadi wakil rektor dan dekan. Bahkan untuk jabatan koordinator, lebih banyak dipegang perempuan.
“Semua bisa menjadi guru besar asalkan mereka menjaga etika akademik. Tidak hanya mengejar guru besar namun melanggar etika akademis. Tidak ada perjokian. Mereka bisa menerbitkan jurnal dan membuat sendiri. Artinya sesuai etika akademik. Kami juga memberikan insentif bagi dosen yang membuat jurnal,” katanya.
Perempuan yang menjadi guru besar di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) lebih banyak lagi yakni 20 orang. Rektor ULM Prof Ahmad Alim Bachri mengatakan mereka adalah perempuan hebat yang berprestasi tinggi dalam dunia pendidikan.
Menurutnya, para guru besar itu patut diperhitungkan pada level nasional, bahkan sering terlibat aktif dalam berbagai kegiatan akademik internasional. “Utamanya dalam bidang seminar dan penelitian termasuk menguji di perguruan tinggi luar negeri,” katanya, Sabtu (20/4).
Ahmad Alim menyatakan kampus terus mendukung dosennya untuk meraih prestasi. Ia mengklaim dukungan kampus kepada semua dosen tidak membedakan antara perempuan dan laki-laki.
“Semua memiliki kesempatan yang sama. Kampus memfasilitasi semua dosen untuk mengembangkan diri sesuai dengan bidang dan kemampuan masing-masing,” tuturnya.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan Dr M Akbar mengatakan penting untuk meningkatkan jumlah dan mutu guru besar. Perlu ada strategi pimpinan perguruan tinggi swasta (PTS) untuk memotivasi dosen agar studi S3 dan melakukan publikasi karya ilmiah di jurnal internasional.
Apalagi pemerintah menyediakan beasiswa bagi yang memenuhi syarat. Yayasan pun pasti memberikan bantuan untuk dosennya yang kuliah S3. (wie/msr)
| Serapan Anggaran Kalsel Belum 60 Persen, Gubernur Muhidin Ancam Copot Kepala SKPD |
|
|---|
| PDIP Kalsel Buka Ruang Dengar Publik, Isu Kelompok Rentan hingga Lingkungan Jadi Catatan |
|
|---|
| Kemenag Kalsel Dorong Pemuda Berperan Makmurkan Masjid |
|
|---|
| Sempat Mengira Penipuan, Warga Banjarmasin Ini Gugup Sekaligus Gembira Dapat Hadiah 124 Gram Emas |
|
|---|
| Pohon Tumbang di Depan Gereja Seberang Siring 0 Km Dievakuasi BPBD Banjarmasin, Dipicu Dahan Lapuk |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.