Berita Banjarbaru

Kiprah Relawan YRKobra Kalsel, Pria Ini Ingin Mantan Pecandu Obat-obatan Tak Dijauhi

Kamal dikenal sebagai mentor di Yayasan Rehabilitasi Korban Narkoba (YRKobra) Kalimantan Selatan (Kalsel).

Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Edi Nugroho
Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi
Kamal dikenal sebagai mentor di Yayasan Rehabilitasi Korban Narkoba (YRKobra) Kalimantan Selatan (Kalsel). 

BANJARMASINPOST.CO.ID- Mengenakan kemeja biru malam, Kamal asik membaur dengan para pecandu obat-obatan terlarang.

Meski belum lama mereka saling kenal, namun sosok pria berambut klimis itu mampu mencairkan suasana. Seolah tak ada sekat antara Kamal dengan mereka.

Seperti itulah keseharian yang dijalani lelaki berusia 33 tahun tersebut ketika sedang bertugas. Ya, Kamal adalah mentor di Yayasan Rehabilitasi Korban Narkoba (YRKobra) Kalimantan Selatan (Kalsel).

Menjadi mentor sekaligus konselor bagi para residen, dilakukan oleh warga Banjarbaru itu dengan ceria.

Baca juga: Digantikan Anak, Arifin Arpan Mundur dari Daftar Caleg Terpilih DPRD Tapin

Baca juga: Ada Empat Nama yang Diusung, Partai Golkar Banjar Belum Ada Arahan untuk Koalisi di Pilkada 2024

Tujuan Kamal berada di sana hanya satu, yakni bisa membantu para pencandu obat-obatan pulih dari ketergantungan.

Berbeda dari kebanyakan orang, Kamal memiliki sudut berbeda dalam memandang seorang pencadu obat dan narkoba.

Baginya, para pecandu bukanlah seorang penjahat kelas kakap yang patut dijauhi dan diacuhkan, melainkan sesema manusia yang perlu uluran bantuan. “Mereka telah terjerumus, salah dalam pergaulan. Sebagai sesama manusia, saya pikir membantu mereka adalah pilihan yang tepat,” katanya, Jumat (3/5).

Lebih kurang dua tahun sudah Kamal berkegiatan di YRKobra Kalsel sebagai relawan, tanpa gaji atau imbalan.

Namun hal itu bukanlah suatu halangan yang besar bagi Kamal, untuk terus mendampingi para residen. Sebab bukan uang yang ingin ia cari dari kantong keluarga para pecandu, melainkan hanya menuruti kata hati nurani.

Kepala keluarga satu anak itu sudah merasa cukup, dengan pekerjaan utamanya sebagai pegawai di BNN Kota Banjarbaru. “Ini merupakan ladang amal bagi saya, dan cukup itu motivasinya,” ucapnya.

Umumnya residen di YRKobra merupakan orang-orang dari keluarga berpenghasilan rendah. Bahkan ada beberapa dari mereka, yang membayar biaya rehabilitas dengan cara tidak biasa.

Mulai dari memberikan kulkas bekas, sayuran sisa jualan yang tidak laku, hingga dua ekor ayam hidup. “Selagi orangnya mau dan sungguh untuk sembuh, kami akan bantu cari solusi bersama-sama,” ucapnya.

Residen merupakan istilah yang digunakan di tempat rehabilitasi narkoba untuk menyebut mantan pecandu narkoba yang sedang menjalani program rehabilitasi.

Saat ini total ada 24 residen yang sedang menjalani rehabilitasi di YRKobra Kalsel. Rata-rata berusia di bawah 30 tahun.

Asal mereka beragam, mulai dari lokal Kalsel, hingga provinsi tetangga seperti Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

YRKobra Kalsel saat ini dijalankan oleh sejumlah orang dari latar profesi berbeda, mulai dari TNI, Sipir Lapas, dan BNN. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved