Berita Tapin

Melalui Ruai Rindu Meratus, Kopi Robusta Asal Piani Tapin Dikenalkan

Melalui event Ruai Rindu Meratus , kpi rabusta asal Kecamatan Piana, Kabupaten Tapin mulai dikenalkan kepada publik

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Irfani Rahman
Foto ist
Saifudin petani kopi dan Ubad, Wakil Kapten Ruai Rindu Meratus berbincang di tepi jalan tempat menjemur biji kopi robusta. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Maksimalkan gelaran Ruai Rindu Meratus, tim pelaksana bakal promosikan UMKM yang ada di Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin

Hal ini diungkapkan Ubad, wakil Kapten Ruai Rindu Meratus yang belum lama tadi menggelar survei lokasi dan menemukan petani kopi robusta di Desa Batung, Dusun Gariwil. 

Disampaikan Ubad, pihaknya ingin turut melibatkan petani kopi ini untuk ambil bagian pada pelaksanaan Ruai Rindu Meratus pada Oktober mendatang. 

"Ini salah satu misi kita, mengangkat petani maupun UMKM lokal di event yang sudan berskala nasional ini," sebutnya, Selasa (11/6/2024). 

Pihaknya akan mengenalkan satu-satunya hasil petani kopi di Kecamatan Piani ini mulai dari proses memetik, mengolah, hingga bisa dinikmati. 

Sementara itu, Saifudin, petani kopi di Desa Batung mengaku senang bisa mendapat kesempatan kopinya bakal dipromosikan Tim Ruai Rindu Meratus.

Baca juga: Kabar Gembira, Ada Pembebasan Denda Pajak Kendaraan Bermotor se- Kalsel,Cek Jadwal di Samsat Barabai

Baca juga: Lowongan Kerja PT Angkasa Putra Solusi Terbaru, Ini Posisi Divari, Buruan Lulusan SMA Bisa Daftar

Setidaknya, ini menjadi kabar baik untuk upaya perkebunan kopi seluas dua hektare yang dia rawat bersama kelurga. 

"Selama ini sudah sekitar empat tahun mengolah kopi, namun masih tetap perlu banyak belajar untuk menghasilkan biji kopi yang bagus," sebutnya. 

Saifudin pun mengatakan, sejauh ini dirinya sudah terbiasa memasok kopi ke Kecamatan Hatungun dan Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar. 

Meski demikian, dirinya mengaku masih cukup kesulitan dalam proses pengeringan dan alat kelengkapan lainnya. Terutama alat untuk mengeringkan. 

"Jadi selama ini mengeringkan agak sulit, karena terbatasnya lahan. Makanya sering menjemur di bahu jalan," ungkap Saifudin. 

Dirinya pun berharap melalui dinas terkait, Pemkab Tapin bisa memberikan perhatian dalam pengembangan usaha kopi ini. 

Kare sejauh ini petani maupun peminat usaha kopi kopi masih sangat terbatas dan potensi pengembangan kopi lokal masih sangat luas

(Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved