Berita Banjar

Sungai Martapura Meluap, Seribu Hektare Tanaman Padi di Kabupaten Banjar Terendam

Meluapnya Sungai Martapura akibat hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan lebih seribu hektare tanaman padi di Kabupaten Banjar terendam

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda
Tanaman padi di Martapura Timur terendam air akibat meluapnya Sungai Martapura, Jumat (14/6/2024). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA – Meluapnya Sungai Martapura akibat hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan lebih seribu hektare tanaman padi di Kabupaten Banjar terendam.

Kondisi ini diantaranya dialami Hj Jumria (55) petani padi di Desa Melayu Tengah RT.02, Martapura Timur. 

"Iya sempat terendam juga. Khawatir juga kalau padinya gak bisa tumbuh maksimal. Meski air hujan sekarang sudah berangsur surut, " katanya, Jumat (14/6/2024).

Data dari Dinas Pertanian Kabupaten Banjar mencatat ada 1.088,5 Hektar lahan pertanian terendam banjir dari total 49.000 hektar lahan pertanian yang ada di Kabupaten Banjar.

Baca juga: Calon Haji Banjar dan HSU Kantongi Kartu Syarat Masuk Arafah, Hotel Dekat Masjidil Haram

Baca juga: Polisi Gulung Puluhan Anggota Gangster Meresahkan Warga Banjarbaru, Senjata Dibeli via Online Shop

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar Warsita, membenarkan banjir yang kini merendam ribuan hektare sawah di Kabupaten Banjar.

"Jadi dari total 1.088,5 Hektar lahan pertanian yang terendam banjir, lahan pertanian terbanyak yang terendam banjir terjadi di wilayah Kecamatan Martapura Barat berdasarkan laporan dari kecamatan dan Balai Penyuluh Pertanian (BPP).

Dilaporkan seluas 779 Hektar lahan pertanian di wilayah Kecamatan Martapura Barat terendam banjir, di wilayah Kecamatan Martapura Timur seluas 201,5 Hektar.

Kemudian, di wilayah Kecamatan Martapura seluas 91 Hektar, dan di wilayah Kecamatan Astambul seluas 18,3 Hektar lahan pertanian yang terendam.

Sedangkan untuk jumlah total tanaman padi yang puso akibat terendam banjir luapan Sungai Martapura di tengah intensitas curah hujan tinggi masih belum diketahui pasti.

Alasannya, karena luapan sungai yang merendam sawah belum tentu menyebabkan puso atau gagal panen?

“Untuk yang Puso belum pasti lagi. Soalnya setelah tiga hari air banjir mulai surut. Maka dari itu kita masih melakukan inventarisir terhadap tanaman padi yang mengalami puso akibat terendam banjir,” ujar Warsita.

Baca juga: Kesaksian Penumpang Bus Rombongan Kades Kabupaten Banjar Terbakar di Jakarta, Panik Pintu Terkunci

Akan tetapi pihaknya, dati Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar berdasar data Puso dapat mengusulkan penyaluran bantuan untuk tanaman padi para petani yang terimbas. 

“Batuan yang disalurkan kepada para petani bisa berupa benih padi dan lain sebagainya. Biasanya jenis bibit unggul yang disalurkan dari Kementerian Pertanian (Kementan),” urai Warsita. (Banjarmasinpost.co.id/ Nurholis Huda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved