Berita HST

Perempuan Asal Kabupaten Hulu Sungai Tengah Ini Kumpulkan Belasan Medali dari Angkat Besi

Sebagai atlet angkat besi dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), tentu banyak kisah yang sudah dilalui Riska hingga meraih banyak medali.

Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Edi Nugroho
Riska Nur Amanda untuk Banjarmasinpost.co.id
Sebagai atlet angkat besi dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), tentu banyak kisah yang sudah dilalui Riska hingga meraih banyak medali. 

BANJAMASINPOST.CO.ID-Sebagai atlet angkat besi dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), tentu banyak kisah yang sudah dilalui Riska hingga meraih banyak medali.

Hidup harus ada yang perlu dibanggakan dan membanggakan biar selalu dikenang.” Inilah seuntai kalimat yang diucapkan Riska Nur Amanda kepada BPost, Kamis (14/6).

“Awalnya mengenal cabor angkat besi dari guru olahraga kakak. Waktu saya masih SD, tiap sore ikut ke tempat latihan,” tutur anak kedua dari tiga bersaudara ini.

Itu pun tertarik dengan olahraga angkat besi setelah melihat iklan atlet nasional Eko Yuli Irawan
dan Luluk Diana Tri Wijayana di televisi.

Baca juga: Signifikansi Kurban dalam Konteks Keagamaan dan Sosial

Baca juga: Kemandirian Hewan Kurban

Dilihat tertarik, akhirnya putri pasangan Abi supiani dan Sri Ariyanti ini diajak pelatih yang kebetulan mencari atlet angkat besi. Riska pun mulai menekuninya sejak duduk di kelas VI. Tak terasa 10 tahun sudah olahraga ini dilakoninya.

“Kadang putus asa juga. Tapi berkat pelatih yang terus-menerus memotivasi, alhamdulillah bertahan sampai saat ini dan banyak prestasi yang saya diraih,” ucapnya.

Salah satu kompetisi yang paling berkesan bagi Riska sebagai atlet HST dan Kalimantan Selatan adalah saat mengikuti kejuaraan Egat Thailand pada 2018. Dia berhasil masuk lima besar.

Dia pun meraih tiga medali emas di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) dan Sekolah Khusus Olahraga (SKO). “Pada Kejurnas PPLP dan SKO dari 2017 hingga 2019, saya meraih tiga medali emas. Kemudian di International Weightlifting Championship (IWC) 2018 meraih dua medali emas dan satu medali perak,” bebernya.

Pada kejuaraan dunia di Fiji, Riska menduduki peringkat 11, pada Pekan Olahraga Pelajar Nasiona (Popnas) 2017 meraih satu medali perak, Popnas 2019 satu medali emas, kejuaraan senior satu emas dan dua perak, Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 satu perunggu dan Pra-PON 2023 meraih tiga perunggu.

Wanita kelahiran Banjarmasin ini mengatakan semua prestasi itu didapatnya setelah melalui banyak kendala dan tantangan.

“Salah satu kesulitan atlet angkat besi ini adalah penguasaan teknik. Suplemen juga sangat penting. Untuk cedera lumayan sering,” ujarnya.

Namun demikian dia terus giat berlatih karena banyak target yang ingin diraih.
Saat diminta pesannya untuk generasi muda, Riska meminta tidak mudah menyerah dan jadilah pertarung yang selalu siap. “Selagi masih muda, lampaui diri sendiri dengan mencetak prestasi di bidang apapun itu. Ayo, berikan yang terbaik agar tetap dikenang,” pungkasnya. (stanislaus sene)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved