Kabar Kaltim

Minta Izin untuk Bermain ke Ayah, Ini Keseharian Bocah yang Tenggelam di Pantai Monpera Balikpapan

Minta izin untuk bermain ke ayah, ini keseharian bocah yang tenggelam di Pantai Monpera Balikpapan.

Editor: Edi Nugroho
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
KORBAN TENGGELAM - Tim SAR gabungan Balikpapan berhasil menemukan Muhammad Reza, siswa SMP Negeri 3 Balikpapan yang tenggelam di Pantai Monpera. Jenazah korban ditemukan pada pukul 08.21 WITA dalam kondisi ombak besar dan langsung dievakuasi petugas. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

BANJARMASINPOST.CO.BALIKPAPAN - Minta izin untuk bermain ke ayah, ini keseharian bocah yang tenggelam di Pantai Monpera Balikpapan.

Pengamatan, korban ditemukan di saat cuaca yang diselimuti mendung dan gelombang ombak besar.

Setibanya di bibir pantai, posisi korban sudah terbungkus kantung jenazah.

Sekitar 10 orang petugas membopong tubuh korban.

Baca juga: Gelombang Cukup Besar, Ini Perjuangan dalam Mencari Siswa SMP Tenggelam di Pantai Monpera Balikpapan

Baca juga: Kenakan Celana Pendek Olahraga, Bocah SMP Ditemukan Meninggal 150 Meter di Pantai Monpera Balikpapan

Proses evakuasi dilakukan dengan hati-hati mengingat situasi gelombang yang cukup besar.

Muhammad Reza (14), siswa SMP Negeri 3 Balikpapan yang tenggelam di Pantai Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera), Kota Balikpapan, Kalimantan Timur akhirnya ditemukan Tim SAR gabungan, pagi hari ini, Kamis (18/7/2024).

"Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban pada jam 08.21 WITA," kata Ruslan kepada TribunKaltim.co.

Secara kalkulasi, pencarian korban membuahkan hasil setelah kurang lebih melewati sekitar 17 jam.

"Suasana ombak besar, kondisi jenazah sudah dimasukkan ke dalam kantung jenazah, langsung dievakuasi petugas gabungan," tandas Ruslan.

Sebelumnya, ayah korban menceritakan keseharian anaknya.

Ayah korban, Deni, turut serta dalam pencarian dan merasa sangat terpukul dan stress dengan kejadian ini.

Korban merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dan satu-satunya anak laki-laki di keluarganya.

Berdasarkan wawancaraTribunKaltim.co dengan orangtua korban, sebelum kejadian, korban meminta izin kepada orang tuanya untuk bermain di Waterboom bersama teman-temannya.

Orangtua korban awalnya tidak merasa khawatir karena mengira anak mereka akan bermain di kolam renang yang dijaga.

Namun, korban bersama 14 teman lainnya memutuskan untuk pergi ke Pantai Monpera dan tidak ke Waterboom seperti yang dikatakan kepada orangtua mereka.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved