Berita Viral

28 Pedagang Sate di Ungaran Menghadap Pemkab, Imbas Pengunjung Merasa Dimahali, Bayar Rp534 Ribu

Curhatan seorang pengunjung warung sate di kawasan Alun-alun Lama Ungaran, Jawa Tengah yang viral, berujung pada pemanggilan sejumlah pedagang.

Editor: Mariana
Tribun Jatim
Klarifikasi penjual sate viral yang getok tarif Rp 536 ribu ke pelanggan, akhirnya Pemkab Semarang mengungkapkan aturan baru. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Curhatan seorang pengunjung warung sate di kawasan Alun-alun Lama Ungaran, Jawa Tengah yang viral di media sosial, berujung pada pemanggilan sejumlah pedagang.

Pihak Pemerintah Kabupaten Semarang melakukan penertiban dengan memberikan acara pembinaan terhadap para pedagang.

Sebanyak 28 pedagang dikumpulkan di Pujasera Sari Warna, Kabupaten Semarang, usai kabar viral warung sate 'Gotong Royong' menggetok harga Rp 500 ribu ke pembeli.

Dalam acara yang digelar oleh Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang, 28 pedagang akhirnya minta maaf.

Permintaan maaf itu diwakili oleh seorang pedagang kepada Pemkab Semarang.

Baca juga: Harga Emas Alami Tren Kenaikan, Perhiasan 99 Terkini Rp1.260.000 per Gram

Baca juga: Daftar Bansos yang Disalurkan Agustus 2024, Berikut Cara Cek Penerima dan Rincian Besarannya

Seorang perwakilan dari para pedagang, Rita meminta maaf kepada Pemkab Semarang dan seluruh pihak yang merasa dirugikan karena viralnya peristiwa pedagang sate tersebut.

Selain itu, para pedagang juga kompak siap untuk memenuhi peraturan baru yang akan dilakukan oleh Pemkab Semarang.

"Kami siap memenuhi imbauan pasang daftar menu dan harganya paling lambat Jumat," ungkap dia, seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunJateng.com, Kamis (1/8/2024).

Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang mengumpulkan para pedagang makanan di lantai 2 Pujasera Sari Warna, Jalan Pemuda Ungaran Barat, Kabupaten Semarang pada Rabu (31/7/2024).

Sebanyak 28 pedagang, termasuk yang berjualan di kawasan Alun-alun Lama Ungaran, dikumpulkan untuk pembinaan.

Pengumpulan itu imbas dari viralnya video pembeli yang tampak marah-marah karena mengeluhkan harga sate kambing dan tongseng yang kemahalan di kawasan tersebut.

Kepala Diskumperindag Kabupaten Semarang, Heru Subroto mengingatkan para pedagang untuk menjaga kenyamanan dan ketertiban saat melayani pengunjung.

“Sediakan daftar menu disertai dengan daftar harga dan menjualnya dengan harga yang wajar," kata dia.

Menurut Heru, pusat kuliner malam Alun-alun Lama sebenarnya sudah terkenal sejak lama dan bahkan menjadi semacam ikon di wilayah Ungaran.

Pengunjung-pengunjung dari daerah lain seperti Jakarta, Pekalongan dan wilayah lain dinilai sudah menganggap kawasan tersebut satu di antara jujukan wisata kuliner.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved