Berita Banjarmasin

Guru Nonton Dilan 1983, Beberapa Seolah Diliburkan, Ini Kata Kadisdik Banjarmasin 

Pemerintah Kota Banjarmasin mengimbau agar siswa yang ada di Lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin menonton film Dilan 1983. 

Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Budi Arif Rahman Hakim
Tribunnews.com/bayu indra permana
Para pemain dan sineas dari film Dilan 1983 yang akan memulai proses syuting, usai jumpa pers di kawasan Duren Tiga Jakarta Selatan, Sabtu (27/1/2024). 


BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pemerintah Kota Banjarmasin mengimbau agar siswa yang ada di Lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin menonton film Dilan 1983

Meski tak wajib bagi siswa, rupanya ini juga berdampak pada proses pembelajaran. Semisal pada Kamis (22/8/2024), beberapa sekolah di Banjarmasin libur. Sebab, gurunya menonton film Dilan 1983

Seperti halnya di SDN Karang Mekar 1 dan SDN Karang Mekar 5. Sekolah ini diliburkan. Sebab, gurunya menonton film Dilan. 

Rupanya, hal ini juga diamini oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Ahmad Baihaqi. 

Menurutnya, tak masalah jika sekolah libur sehari. "Kalau libur tiga hari itu baru jadi masalah," katanya di ruang kerjanya, Kamis (22/8/2024) 

Ia menjelaskan, aksi guru menonton itu sebagai bahan ajar nantinya bagi siswa. Terlebih imbauan menonton ini sifatnya tidak wajib bagi siswa. 

Sehingga siswa yang tidak menonton bisa mendapatkan pelajaran dari guru yang sudah menonton. "Guru yang menonton bisa memberikan pelajaran terkait nilai-nilai yang terkandung pada film," jelasnya. 

Ia menegaskan sifatnya tidak wajib. Sehingga hanya sekadar imbauan. 

Film Dilan 1983 ini menurutnya ada muatan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Dijelaskannya, PPK merupakan gerakan pendidikan yang bertujuan untuk memperkuat karakter peserta didik. PPK mengharmoniskan olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga, dengan melibatkan satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat. 

Unsur-unsur penguatan pendidikan karakter meliputi integritas, religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, olah pikir literasi, olah hati etik dan spritual, serta olah rasa estetik. 

"Setelah kami dan kepala sekolah nonton. Ternyata ada di dalam film Dilan 1983," katanya. 
Ahmad Baihaqi mengatakan jika film Dilan 1983 bermuatan pendidikan. 

Ia menyebut, jika latar belakang film ini semuanya berada di lingkungan sekolah dasar. 
Berbeda dengan film Dilan lainnya berlatar belakang remaja. "Jadi film Dilan yang lain memang remaja. Berbeda dengan yang ini, ada muatan penguatan pendidikan karakter," katanya. 

Ia menyakini film ini akan berdampak positif bagi siswa. "Menonton film ini sifatnya tidak wajib. Tapi memang diimbau karena ada penguatan pendidikan karakter," pungkasnya. (wie)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved