Berita Tanahlaut
Puncak Kemarau Basah Mundur Sebulan, Ini Langkah BPBD Tala Antisipasi Risiko Krisis Air
Meski kemarau basah, BPBD Tala tetap melakukan sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah krisis air
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Berdasar prediksi lembaga klimatologi, kemarau tahun ini tak seekstrem tahun lalu. Meski demikian Pemerintah Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), tak lantas menjadi lengah.
Kesiagaan tetap dilakukan pemerintah daerah setempat agar selalu siap menghadapi kondisi apa pun. Termasuk ketika terjadi perubahan cuaca di luar prediksi.
Langkah yang dilakukan antara lain terus memantau perkembangan cuaca dan kondisi di lapangan. Terutama terhadap area lahan atau hutan yang rawan terbakar saat cuaca panas.
"Sementara hingga saat ini masih aman karena kemarau tahun ini adalah kemarau basah. Artinya, meski kemarau namun masih ada hujan," ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tala H Sahrudin, Jumat (6/9/2024).
Baca juga: Pernah Hadapi Pengalaman Getir, Warga Tanahlaut Ini Jadi Pendonor Aktif
Baca juga: Los Pasar Buah Belum Bisa Ditempati, Ini Alasan Diskopdag Tanahlaut
Pejabat eselon III ini mengatakan langkah lain yang dilakukan yakni melakukan maping atau pemetaan sebaran sumur bor yang ada di seluruh wilayah Tala.
Tak cuma mendata sumur bor yang dibangun pemerintah, baik bersumber APBD maupun APBN. Namun juga mendata sumur bor milik masyarakat.
Sahrudin mengatakan sejak beberapa pekan lalu stafnya bergerak ke lapangan hingga ke desa-desa di seluruh wilayah kecamatan. Hingga saat ini masih berlangsung.
Dari sebelas kecamatan yang ada di daerah ini, sebut Sahrudin, yang telah terdata yakni pada delapan kecamatan. Tersisa kecamatan yang belum yaitu Batibati, Takisung, dan Kintap.
Ia mengatakan pendataan tersebut penting agar didapat data akurat mengenai jumlah dan sebaran hingga lokasinya. Termasuk kondisinya.
Baca juga: Seleksi Administrasi Masih Berproses, Ini Jumlah Pendaftar CPNS di Tanahlaut
"Data itu sangat berguna ketika suatu saat terjadi kemarau, apalagi kemarau panjang, sehingga pemerintah daerah bisa memetakan sumber-sumber air bersih yang dapat dimanfaatkan," sebut Sahrudin.
Dikatakannya, keberadaan sumur juga cukup penting ketika kemarau panjang melanda karena merupakan salah satu sumber air yang dapat membantu warga sekitar mendapatkan air. Selain keberadaan embung atau tampungan air lainnya. (banjarmasinpost.co.id/banyu langit roynalendra nareswara)
| Harga Sembako di Tala Jelang Nataru dan Haul Guru Sekumpul, Bupati: Pengawasan Akan Terus Dilakukan |
|
|---|
| Penampakan Freezer Baru Seharga Rp80Juta Milik Warga Pelaihari Tanahlaut Kalsel yang Hangus Terbakar |
|
|---|
| Sembunyikan Narkoba di Bawah Kasur, Buruh Serabutan Ditangkap Polsek Kintap |
|
|---|
| Buruh Serabutan di Kintap Tanahlaut Ditangkap Polisi, Sabu Disembunyikan di Bawah Kasur |
|
|---|
| Plafon Jebol, Rumah Tangga Pasutri Tanahlaut Ini Ikut Retak, Drama Sidang Tipiring di PN Pelaihari |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.