Berita Tanahlaut

Peluh Supermom Tanahlaut Ayomi Keluarga, Usai Berjualan Dampingi Anak Latihan Tenis

Rosaria Yuniza (51) sejak dini hari sudah ada di dapur memasak beragam jenis makanan. Tak hanya disitu, ia juga harus mendampingi anak berlatih tenis

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Banyu Langit Roynalendra
JUALAN - Bu Ayu (tengah, berdiri) sibuk melayani pembeli di RTH Kijang Mas Permai Pelaihari pada akhir pekan lalu. (Inset) Petenis junior Tala M Dzikri Aiman didampingi pelatih Samsul Bahri ceria berpose atas prestasinya meraih dua kategori juara pada turnamen tenis profesional di Bantul, Yogyakarta. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Beraktivitas sejak dini hari begitu berat bagi banyak orang. Namun tak demikian bagi Rosaria Yuniza (51) karena telah terbiasa begadang demi kelangsungan hidup keluarga.

Tiap pukul 03.00 Wita ia terjaga. Bahkan pada Minggu, warga kompleks perumahan di Kelurahan Saranghalang, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), ini bangun lebih awal yakni pukul 02.00 Wita.

Sedini itu, perempuan supel yang akrab disapa Bu Ayu ini mulai sibuk di dapur, memasak beragam jenis makanan. Ada nasi samin, nasi kuning, dan lainnya.

Pagi-pagi makanan tersebut ia antar ke beberapa warung di seputaran Kota Pelaihari. Khusus Minggu, ibu dua anak ini sejak pagi hingga sekitar 11.00 Wita berjualan di RTH Kijang Mas Permai Pelaihari di kawasan Jalan Kolonel Soepirman. Karena itu tiap Minggu dirinya tak tidur sejak dini hari.

Dari Jalan Kolonel Soepirman, Rosaria bergeser ke Lapangan Tenis Pemuda, Pelaihari, guna mendampingi anak bungsunya, Muhammad Dzikri Aiman (15). Pelajar kelas IX SMP IT Assalam Pelaihari ini adalah atlet tenis junior Tala.

Saking lelahnya, Rosaria kerap tertidur di bangku di lingkungan lapangan tenis milik Pemkab Tala di kawasan Jalan Sapta Marga, Kelurahan Pelaihari, tersebut.

Tiap sore selepas jam kerja, ia juga ke lapangan untuk mendampingi sang anak yang tiap hari berlatih tenis. Rosaria adalah staf UPT Terminal dan Parkir pada Dinas Perhubungan Tala. Karena itu pagi-pagi sebelum ngantor, ia mengantar jualannya ke warung-warung.

Semua itu ia jalani demi tetap survive meski beban hidup yang ia pikul cukup berat. Maklum, sejak 2011, dirinya menjadi tulang punggung keluarga. Persis setelah anak sulungnya, Ezam Muhammad Noor, kelahiran 13 Oktober 2002, meninggal.

Sejak saat itu sang suami dihadapkan pada pilihan sulit yakni berhenti bekerja karena harus menjaga anak bungsu (Aiman) yang kala itu baru berusia dua tahun. Sebelumnya, sang suami bekerja di Sabah, Malaysia.

Ia berbagi tugas. Suami menjaga dan mengantar anak ke sekolah serta membantu usaha sampingannya berjualan. Sebelum jualan masakan, dirinya berjualan pecah belah premium berbahan plastik.

Beban hidup yang ia pikul kian berat ketika kemudian kondisi kesehatan sang suami mulai menurun dan terus menurun. Bahkan sejak tiga tahun lalu kerap sakit-sakitan.

“Dua tahun terakhir beliau lumpuh. Kaki kanan diamputasi dan kaki kirinya tidak bisa jalan. Sekarang juga kena komplikasi darah tinggi, dan batu ginjal,” ucap Rosaria, Jumat (13/9).

Meski kondisi fisik lemah dan gerak tubuh terbatas, sang suami tetap membantu istri di dapur. Setidaknya menyiapkan bumbu masakan.

Hal lain yang membuat supermom ini tegar yakni semangat tinggi Aiman menekuni olahraga tenis lapangan sejak Oktober 2022.

Demi menyalurkan dan mengasah bakat sang anak di dunia tenis lapangan, Rosaria rela habis-habisan memfasilitasi. Ketika ada turnamen di luar daerah, ia juga terus mendampingi. Terkini yakni pada turnamen profesional tingkat nasional di Surabaya pada awal Agustus 2024, lanjut turnamen serupa di Bantul dan di Yogyakarta selama setengah bulan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved