Berita HSU

Titian Terpanjang di HSU Rusak, Guru Desa Sampai Terjatuh Enam Kali Saat Melintas di Lokasi

Saat ini kondisi titian terpanjang se Indonesia di Kabupaten Hulu Sungai Utara tepatnya Kecamatan Danau Panggang memprihatinkan

Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurnia Wati
TITIAN - Titian terpancang di Indonesia yang berada di Kecamatan Danau Panggang, Kabupaten HSU Kalsel saat ini kondisinya memprihatinkan 

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Titian terpanjang se-Indonesia itu tak lagi bisa dibanggakan masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya warga Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Soalnya kondisi titian dari kayu ulin sepanjang 15 kilometer di Kecamatan Danau Panggang itu memprihatinkan. Papan lantainya patah dan hilang di banyak ruas.

Termasuk titian yang melintasi Desa Telaga Mas. Warga kesulitan melintasinya. Begitu pula anak-anak desa yang menuju dan pulang dari SDN Telaga Mas.

Masrufah, wali kelas dua SDN Telaga Mas, mengaku setiap hari dirinya harus melewati titian yang rusak itu.

“Tidak terhitung lagi banyaknya pengguna jalan termasuk siswa yang terjatuh saat melewati titian. Saya saja ada enam kali terjatuh dari sepeda motor saat melintas,” ungkapnya.

Masrufah menambahkan ada sembilan guru di SDN Telaga Mas dan hampir semuanya pernah terjatuh saat menuju dan pulang dari sekolah. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Meski terjatuh, Masrufah tetap melanjutkan perjalanan menuju sekolah.

 “Walaupun pakaian kotor karena terjatuh tetap menuju sekolah, tidak pulang karena sudah biasa dan tidak ingin meninggalkan tugas mengajar,” ungkapnya, Sabtu (14/9).

Baca juga: BREAKING NEWS- Kebakaran Hebohkan Warga Mulawarman Banjarmasin, 1 Rumah & SD Negeri Ikut Terdampak

Baca juga: Rumah Kos di Jalan S Parman Banjarmasin Nyaris Ambruk, Penghuni Alami Detik-Detik Mencekam

Titian itu menjadi jalan satu-satunya untuk menuju sekolah. Dari 25 anak yang menjadi murid SDN Telaga Mas, ada yang berjalan kaki, naik sepeda dan diantar jemput.

Paling sering mengalami kesulitan adalah murid yang mengendarai sepeda sendiri. Tidak jarang guru menjemput dan memastikan murid bisa menuju sekolah dengan aman.

Paling parah saat memasuki musim hujan karena sebagian jalan terendam. “Jika musim banjir, ketinggian air bisa sampai lutut orang dewasa. Kondisi jalan mengerikan,” ungkap Masrufah.

Sudah sering dilakukan perbaikan sementara dengan gotong royong  masyarakat dan juga pihak sekolah, namun kembali mengalami kerusakan.

Masrufah, yang sudah belasan tahun mengajar di SDN Telaga Mas, sangat berharap perbaikan titian bisa dilakukan secara permanen.

Kepala Desa Telaga Mas Rahmadi mengatakan perbaikan menggunakan dana desa sudah dilakukan. Namun karena keterbatasan anggaran dan adanya alokasi untuk banyak program lain sehingga tidak bisa dilakukan perbaikan permanen.

“Kami sudah menghadap kepala daerah dan dinas terkait untuk perbaikan titian. Saat ini beberapa material sudah masuk dan dalam waktu dekat dilakukan perbaikan,” ungkapnya.

Titian sekitar enam kilometer di desa ini, ada yang berada di atas tanah, ada juga yang tingginya sekitar dua meter. “Dalam perbaikan sementara diprioritaskan pada titian yang tinggi karena berbahaya jika tidak diperbaiki,” ungkapnya.

Kerusakan titian belakangan ini viral. Video dua pelajar melewati titian yang rusak menyebar melalui media sosial.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved