Kabar Kalteng

Karhutla Masih Jadi Ancaman Serius di Kota Palangka Raya, Ini Alasan BPBD

Karhutla Masih Jadi Ancaman Serius di Kota Palangka Raya, Ini Alasan   Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD kota setempat.

Editor: Edi Nugroho
BPBD Banjar untuk Bpost
Ilustrasi Karhutla 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKA RAYA -  Karhutla masih jadi ancaman serius di Kota Palangka Raya, Ini Aalasan  Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD kota setempat.

Pihak BPBD Palangkaraya terus berupaya untuk mencegah dan menanggulangi karhutla agar tidak meluas dan menimbulkan dampak yang lebih besar. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Palangkaraya, mencatat sejak 1 Januari hingga 30 September 2024, ada 175 kejadian Karhutla di Palangka Raya. Dengan luas lahan yang terdampak mencapai 75,22 hektare.

 Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Palangkaraya, Heri Fauzi membenarkan atas informasi tersebut. 

Baca juga: Debat Pilkada Kotabaru Hanya Dua Kali, Begini Alasan KPU

Baca juga: Anggota Baru DPR dan DPD asal Kalsel Resmi Dilantik, Pemerhati Politik ULM Ingatkan Ini

Ia mengatakan, bahwa kejadian karhutla paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Jekan Raya dengan 127 kejadian.

"Disusul Kecamatan Sebangau dengan 26 kejadian, Kecamatan Pahandut 13 kejadian, dan Kecamatan Bukit Batu 9 kejadian. Sementara itu, Kecamatan Rakumpit tercatat nihil kejadian karhutla," ujar Heri Fauzi, Selasa (1/10/2024). 

 Menurutnya, data ini menunjukkan bahwa karhutla masih menjadi ancaman serius di Kota Palangka Raya. 

Maka untuk itu, pihak BPBD Palangkaraya terus berupaya untuk mencegah dan menanggulangi karhutla agar tidak meluas dan menimbulkan dampak yang lebih besar. 

 "Kami (BPBD) telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah dan menanggulangi karhutla, seperti sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat," imbuhnya. 

Termasuk, lanjutnya, patroli dan pemantauan di wilayah rawan karhutla, serta penanggulangan karhutla dengan melibatkan berbagai pihak. 

Tidak lupa, BPBD Palangkaraya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati dalam aktivitas yang berpotensi menyebabkan karhutla. 

Masyarakat juga diminta untuk segera melaporkan kejadian karhutla kepada BPBD Palangkaraya agar dapat ditangani dengan cepat dan tepat.

 "Melalui langkah yang progresif, termasuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi karhutla, dan semoga karhutla di Palangkaraya cepat berakhir," pungkas Heri Fauzi. 

Artikel ini telah tayang di Tribunkalteng.com dengan judul 75,22 Hektare dan 175 Karhutla di Palangkaraya Sejak 1 Januari hingga 30 September 2024

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved