Berita Tabalong
Loka POM di Tabalong Ingatkan Pedagang Tak Lagi Pajang dan Jual Produk Latiao
Pengawasan yang dilakukan Loka POM di Tabalong terhadap Latio, menemukan adanya produk olahan makanan
Penulis: Dony Usman | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG- Pengawasan yang dilakukan Loka POM di Tabalong terhadap Latio, menemukan adanya produk olahan makanan dari Cina di pedagang maupun distributor dan telah dilakukan pengamanan setempat.
Produk Latio yang dibekukan izin edarnya karena ada kasus keracunan di sejumlah daerah di Indonesia ini, ditemukan Loka POM Tabalong saat lakukan penyisiran pada 1 dan 2 November 2024.
Penyisiran dilakukan pada empat kabupaten yang jadi wilayah kerja Loka POM di Tabalong, yakni Kabupaten Tabalong, Kabupaten Balangan, Kabupaten HSU dan Kabupaten HST.
Baca juga: Pasca Kebakaran di Gudang Pecah Belah di Banjarmasin, Polisi akan Tindaklanjuti Penyebab Kebakaran
Baca juga: BPK RI Periksa Pelaksanaan JKN di HSS, Sekda Minta Perangkat Daerah Dukung Dokumen dan Data
Kepala Loka POM di Kabupaten Tabalong, Taufiqurrohman, Senin (4/11/2024) siang, mengatakan, apa yang dilakukan ini sebagai tindak lanjut public warning BPOM RI secara nasional terhadap produk Latiao.
"Kami tidak ingin masyarakat yang di area kami terpapar itu terutama anak-anak," ucapnya.
Sehingga sebagai bukti komitmen dalam menjaga kesehatan masyarakat, pihaknya terus berusaha untuk memastikan dan mengimbau ke masyarakat untuk tidak mengonsumsi produk Latiao.
Taufiqurrohman juga menegaskan terhadap pedagang dan distributor yang kedapatan menjual Latiao diingatkan untuk tidak lagi memajang, lakukan penjualan maupun mendistribusikan.
"Produk ini berbahaya dan beresiko terhadap kesehatan dan mereka (pedagang dan distributor) koopertatif untuk segera menindaklanjuti edaran dan imbauan BPOM," ujarnya.
Kemudian bagi masyarakat yang saat ini ternyata ada memiliki produk Latiao di rumah maka juga diimbau untuk tidak lagi mengkonsumsinya.
Tujuannya tidak lain agar menghindari potensi keracunan yang bisa berbahaya terhadap kondisi kesehatan.
"Tidak perlu menunggu keracunan dulu untuk tidak mengkonsumsi, " ucapnya.
Adapun gejala yang bisa muncul akibat keracunan produk ini di antaranya, mual-mual, muntah, pusing dan juga bisa sebabkan diare, tergantung kondisi tubuh masing-masing.
"Bagi masyarakat yang ternyata ada melihat masih produk Latio di jual maka diharapkan segera menginformasikan ke BPOM supaya dapat ditindaklanjut," pintanya.
(banjarmasinpost.co.id/donyusman)
| Dibekuk di Rumah, Pria Asal Desa Barimbun Tabalong Ini Simpan Paketan Sabu Siap Edar |
|
|---|
| Benda Kecil Ini Ternyata Jadi Satu Petunjuk Penemuan Mayat di Semak Belukar Mabuun Tabalong Kalsel |
|
|---|
| 200 Kelompok Tani di Tabalong Terima Bantuan Sarana Produksi Perkebunan dan Peternakan |
|
|---|
| Polisi Beber Kronologi Penemuan Mayat Pria di Mabuun Tabalong, Punya Riwayat Penyakit Jantung |
|
|---|
| Heboh Temuan Jasad Pria di Mabuun Tabalong, Berawal dari Ada Aroma yang Menyengat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Kepala-Loka-POM-di-Kabupaten-Tabalongasdf.jpg)