Berita Kotabaru    

Cabai Rawit di Kotabaru Tembus Rp150 Ribu Per Kilogram, Pedagang Sebut Pemicu Kenaikan Harga

Saat ini harga cabai di Kabupaten Kotabaru mengalami kenaikan, pedagang sayur ungkap alasan kenaikan cabai rawit tersebut

|
Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri
Pasokan kurang- Pedagang sayur di kawasan Pasar Kemakmuran, Kabupaten Kotabaru 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Harga cabai di Kabupaten Kotabaru alami kenaikan drastis di beberapa hari terakhir.

Cabai rawit dijual Rp150.000 dan cabai tiung Rp120.000 per kilo di kalangan pedangan yang berjualan di kawasan Pasar Kemakmuran

Diungkapkan Niah, pedagang sayur, mahalnya harga cabai ini dikarenakan pasokan tengah kurang. Karena belum ada pasokan dari Sulawesi dan Banjarmasin.

"Infonya cuaca kurang baik, jadi pengiriman dari Sulawesi belum ada, untuk yang dari Banjarmasin karena masih suasana Haul Guru Sekumpul. Jadi pengiriman juga belum  normal," sebutnya, Senin  (6/1/2025).

Niah sendiri mengatakan, harga jual Rp150.000 ini memang terbilang sangat tinggi dari biasanya, penjual eceran pun banyak yang tidak kebagian barang dari pemasok.

Dirinya juga memprediksi harga tinggi ini masih bertahan hingga sepekan ke depan, jika tidak ada pasokan barang masuk dalam satu dua hari ini.

Baca juga: Lowongan Kerja 6 Perusahaan Tambang, Lulusan SMA-S1 Bisa Daftar, Cek Lokasi Penempatan

Baca juga: Intip Menu Makan Bergizi Gratis di SDN Pangeran 3 Banjarmasin, Ada Capcai dan Rambutan 

Sementara itu, untuk petani cabai lokal di Kotabaru sendiri belum ada yang bisa memenuhi pasokan, sehingga harus mendatang dari luar.

Beda dengan sayur-sayuran, belakangan ini harga jualnya malah merosot turun. 

Seperti tomat yang biasanya mencapai Rp25.000 per kilo kini hanya Rp18.000 rupiah. 

Sari, salah satu pembeli cabai untuk keperluan sehari-hari  mengaku cukup terkejut. Karena harga yang ditawarkan pedagang terbilang pedas.

"Beli sedikit saja, ternyata Rp10.000 cuman dapat setengah ons," ujarnya.

Meski hanya untuk keperluan bikin sambal, dirinya juga mengaku tidak berani membeli banyak, karena harga sewaktu-waktu bisa saja cepat berubah.

(Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved