Siswa SD Belajar di Lantai 

Sekolah Beri Hukuman Ini untuk Guru di Medan yang Suruh Siswanya Belajar di Lantai Selama 3 Hari

Sekolah akhirnya beri hukuman ini untuk guru di Medan yang suruh siswanya belajar di lantai selama 3 hari.

|
Editor: Edi Nugroho
Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Kamelia saat menceritakan anaknya dihukum duduk di lantai sekolah karena nunggak SPP di Kota Medan dan (Kanan) Tangkap layar video viral anak SD duduk di lantai.  

BANJARMASINPOST.CO.ID- Sekolah akhirnya beri hukuman ini untuk guru di Medan yang suruh MI siswanya belajar di lantai selama 3 hari.

Pihak SD Yayasan Abdi Sukma, Medan, Sumatera Utara mengakui perbuatan seorang guru Haryati  salah dan kini telah mendapat sanksi skorsing.

Polemik siswa kelas 4 SD dipaksa duduk di lantai masih berlanjut setelah pihak yayasan menemukan kejanggalan pada rekaman CCTV.

Dalam rekaman CCTV hari ketiga tak terlihat siswa berinisial MI dipaksa duduk di lantai oleh wali kelasnya, Haryati.

Baca juga: Wali Kota Aditya Resmikan Rumah Layak Huni Program BAZNAS Kota Banjarbaru

Baca juga: Tertibkan Aksi Balap Liar di Perkantoran Provinsi Kalsel, Polsek Cempaka Amankan 13 Motor

Diketahui, peristiwa ini terjadi di SD Yayasan Abdi Sukma, Medan, Sumatera Utara (Sumut) pada Rabu (8/1/2025).

Ketua Yayasan Abdi Sukma, Ahmad Parlindungan, membenarkan siswa dipaksa duduk di lantai selama dua hari pada Senin (6/1/2025) dan Selasa (8/1/2025).

Mahesya Iskandar (10) dihukum gurunya, Haryati untuk duduk di lantai selama berjam-jam. 
Mahesya Iskandar (10) dihukum gurunya, Haryati untuk duduk di lantai selama berjam-jam.  (Kolase Tribunnews)

Namun, pada hari ketiga, siswa terlihat duduk sendiri di lantai kemudian ibunya, Kamelia datang ke kelas untuk memviralkan hukuman yang diterima sang anak.

"Ada hal yang aneh dari CCTV yang kami lihat tadi. Hari Senin tanggal 6-7 Januari  2025, kami akui itu memang benar wali kelas yang menyuruh duduk di lantai."

"Tapi di hari ke tiga sesuai CCTV itu wali kelas tidak ada meminta duduk di lantai," beber Ahmad, Senin (13/1/2025).

Ia mengakui perbuatan Haryati salah dan kini telah mendapat sanksi skorsing.

"Kalau memang itu perintah dari sekolah yayasan kenapa anaknya kelas satu tidak seperti itu."

"Anaknya dua di situ sama-sama nunggak. Tapi anaknya kelas satu tidak dapat hukuman seperti itu. Ini kami sayangkan wali kelasnya. Tetapi di hari ketiga kejadian sudah berbeda," tandasnya.

Ahmad tak mengetahui alasan siswa duduk sendiri di lantai tanpa disuruh wali kelas.

"Enggak tau kita itu (siswa mencontoh) ada pergantian pelajaran di sana, saat itu  guru pertama masuk,  lalu istirahat dan  masuklah guru ke dua, yaitu guru agama."

"Anaknya itu lambat masuk, tapi saya tidak mau menduga- duga. Nanti dibilang saya yang memprovokasi atau bagaimana," tututrnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved