Berita Tabalong

Harga Gas Melon di Tabalong Melonjak, Tim Gabungan Lakukan Pemantauan ke Sejumlah Pengecer

Tim gabungan menindaklanjuti dengan lakukan pemantauan ke pengecer Gas Elpiji 3 Kg di Kabupaten Tabalong

Penulis: Dony Usman | Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/donny usman
PANTAU -Sekda Tabalong Hj Hamida Munawarah yang pimpin pemantauan harga gas melon di tingkat pengecer memberikan sekaligus berikan imbauan peggunaan dan distribusi gas elpiji 3 kilogram ke salah satu pemilik kios 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG-Setelah terbitnya surat edaran Bupati Tabalong terkait penggunaan dan peredaran Gas Elpiji 3 Kg, tim gabungan menindaklanjuti dengan lakukan pemantauan ke pengecer, Kamis (10/7/2025).

Ini dilakukan menyusul harga gas meslon yang cukup mahal dalam beberapa waktu terakhir di tingkat pengecer, dimana sempat ada yang menjual Rp50 ribu hingga Rp60 ribu pertabung.

Tim gabungan yang dipimpin Sekda Tabalong Hj Hamida Munawarah ini terdiri dari Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP), Satpol PP, Kodim, Kejari dan Polres Tabalong.

Dalam pemantauan ini tim gabungan bergerak menyisir sejumlah pengecer yang ada di Kelurahan Hikun, Kelurahan Agung dan juga Kelurahan Tanjung.

Selain lakukan pemantauan harga, tim gabungan juga lakukan sosialisasi dan menyerahkan secara langsung surat edaran Bupati Tabalong.

Baca juga: Bupati Tabalong Larang ASN Pakai Elpiji 3 Kg, Ini Sanksi Jika Ketahuan Gunakan Gas Melon

Baca juga: Lowongan Kerja Terbaru PT Adaro Energy, Terbuka Bagi Lulusan S1,Penempatan Kalsel dan Sumsel

Dari pantauan banjarrmasinpost.co.id, rata-rata sejumlah pengecer yang didatangi menjual gas elpiji 3 kilogram ini di atas dari harga yang ditetapkan.

Pengakuan dari para pengecer ini mereka menjual dengan harga lebih mahal karena stok gas melon yang dijual didapatkan juga sudah dengan harga di atas HET.

Gas yang dijual pengecer ini ada yang dibeli langsung ke pangkalan dan ada juga yang dipasok orang lain, bahkan ditemukan ada berasal dari wilayah Kalteng.

Seperti diakui, Milasari (37), yang juga menjual gas melon di warungnya, mengatakan, dia mendaptkan gas ada yang dibeli dari pangkalan dan juga ada orang yang mengantar langsung ke tempatnya.

"Kalau di pangkalan harganya Rp20 ribu tapi dapat satu, kalau yang diantari orang Rp25 ribu dan saya jual Rp30 ribu," katanya.

Untuk stok sendiri, menurutnya dalam sepekan terakhir ini sudah tidak sulit lagi untuk didapatkan.

Kabid Perdagangan dan Kemetrologian DKUPP Tabalong, Noviana Eredha,  mengatakan, sasaran kali ini ke tingkat pengecer karena informasi dari warga kebanyakan membeli di pengecer dengan harga cukup tinggi.

"Nanti kami juga akan menyasar ke pangkalan dan agen," katanya.

Novia mengakui dari pemantauan yang dilakukan di tingkat kios atau pengecer memang ditemukan harga jual rata-rata di atas Rp 30 ribu pertabung.

Harga ini melebihi HET untuk di wilayah Kabupaten Tabalong yang hanya Rp18.500 pertabung untuk gas elpiji 3 kilogram.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved